Beberapa kelainan neurologis dapat memengaruhi respon bayi terhadap rangsangan lahir.
Misalnya, bayi dengan kelainan sistem saraf pusat seperti sindrom Down atau kelainan genetik lainnya mungkin memiliki respon yang berbeda saat bayi pertama kali datang ke dunia.
Dalam kasus ini, bayi mungkin tidak menangis secara normal atau menunjukkan tanda-tanda distres lainnya setelah lahir.
Jika Moms menerima anestesi epidural atau obat penghilang rasa sakit lainnya selama persalinan, itu juga dapat mempengaruhi respon bayi setelah lahir.
Pasalnya, beberapa obat dapat melintasi plasenta dan mempengaruhi sistem saraf bayi.
Sehingga, mengurangi kemampuannya untuk menangis secara normal.
Beberapa komplikasi selama persalinan seperti tali pusat yang terlilit atau tercekik, plasenta yang lepas prematur, atau tekanan pada kepala bayi dapat menyebabkan penurunan pasokan oksigen ke bayi.
Kondisi ini dapat membuat bayi menjadi lemah dan tidak dapat menangis dengan kuat setelah lahir.
Bayi yang lahir prematur atau dengan berat lahir rendah mungkin memiliki sistem pernapasan yang belum sepenuhnya matang, Moms.
Sehingga, hal ini bisa membuat bayi kesulitan bernapas dan mungkin tidak menangis saat lahir.
Beberapa faktor keturunan juga dapat mempengaruhi respon bayi terhadap persalinan, Moms.
Baca Juga: Bayi Tidak Menangis Saat Baru Lahir, Bisa Jadi Tanda Adanya Gangguan Pada Saluran Pernapasan
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR