Nakita.id - Saat melahirkan, menangis adalah tanda vital yang diharapkan dari seorang bayi yang baru lahir.
Namun, terkadang ada kasus dimana bayi tidak menangis saat lahir.
Hal ini dapat menjadi momen yang mengkhawatirkan bagi orangtua maupun tenaga medis yang hadir di ruang persalinan.
Artikel ini akan menggali beberapa penyebab potensial mengapa bayi tidak menangis saat lahir.
Salah satu penyebab utama mengapa bayi tidak menangis saat lahir adalah masalah pernapasan.
Pada saat lahir, bayi harus segera mengatur pernafasannya sendiri dan mengeluarkan cairan dari paru-parunya.
Namun, ada beberapa kondisi yang dapat menghambat proses ini.
Diantaranya seperti kelainan bawaan pada sistem pernapasan, infeksi, atau cairan ketuban yang terhirup selama persalinan.
Jika bayi menghadapi kesulitan bernapas, ia mungkin tidak dapat menangis dengan kuat atau bahkan sama sekali.
Proses persalinan bisa menjadi pengalaman yang sangat melelahkan bagi bayi.
Jika persalinan berlangsung dalam waktu yang lama atau jika ada komplikasi yang mengganggu suplai oksigen ke bayi, maka bayi mungkin akan menjadi lelah dan kehilangan energi untuk menangis setelah lahir.
Baca Juga: Penting untuk Tahu, Penyebab Bayi Baru Lahir Tidak Menangis dan Cara Mengatasinya
Beberapa kelainan neurologis dapat memengaruhi respon bayi terhadap rangsangan lahir.
Misalnya, bayi dengan kelainan sistem saraf pusat seperti sindrom Down atau kelainan genetik lainnya mungkin memiliki respon yang berbeda saat bayi pertama kali datang ke dunia.
Dalam kasus ini, bayi mungkin tidak menangis secara normal atau menunjukkan tanda-tanda distres lainnya setelah lahir.
Jika Moms menerima anestesi epidural atau obat penghilang rasa sakit lainnya selama persalinan, itu juga dapat mempengaruhi respon bayi setelah lahir.
Pasalnya, beberapa obat dapat melintasi plasenta dan mempengaruhi sistem saraf bayi.
Sehingga, mengurangi kemampuannya untuk menangis secara normal.
Beberapa komplikasi selama persalinan seperti tali pusat yang terlilit atau tercekik, plasenta yang lepas prematur, atau tekanan pada kepala bayi dapat menyebabkan penurunan pasokan oksigen ke bayi.
Kondisi ini dapat membuat bayi menjadi lemah dan tidak dapat menangis dengan kuat setelah lahir.
Bayi yang lahir prematur atau dengan berat lahir rendah mungkin memiliki sistem pernapasan yang belum sepenuhnya matang, Moms.
Sehingga, hal ini bisa membuat bayi kesulitan bernapas dan mungkin tidak menangis saat lahir.
Beberapa faktor keturunan juga dapat mempengaruhi respon bayi terhadap persalinan, Moms.
Baca Juga: Bayi Tidak Menangis Saat Baru Lahir, Bisa Jadi Tanda Adanya Gangguan Pada Saluran Pernapasan
Misalnya, bayi yang lahir dari keluarga dengan riwayat keturunan tertentu mungkin memiliki kemungkinan lebih besar untuk tidak menangis saat lahir.
Genetika dan faktor-faktor lingkungan dapat berperan dalam kondisi ini.
Penting untuk dicatat bahwa jika bayi tidak menangis saat lahir, tenaga medis yang terlibat dalam persalinan akan segera melakukan langkah-langkah untuk mengevaluasi kondisi bayi dan memberikan perawatan yang diperlukan.
Dalam beberapa kasus, tindakan medis mendesak seperti resusitasi atau pembersihan saluran pernapasan mungkin diperlukan untuk membantu bayi bernapas dan menangis.
Sebagai kesimpulan, ada beberapa penyebab potensial mengapa bayi tidak menangis saat lahir.
Masalah pernapasan, kelelahan, kelainan neurologis, efek anestesi, komplikasi selama persalinan, keadaan prematur atau berat lahir rendah, serta faktor keturunan dapat memainkan peran dalam respons bayi setelah lahir.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk tetap tenang dalam situasi seperti ini dan mempercayakan penanganan oleh tenaga medis yang ada di ruang persalinan.
Semoga artikel diatas bermanfaat ya, Moms.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Cara Mengatasi Kolik pada Bayi Baru Lahir, Moms Cukup Berikan Ini
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR