"Tapi yang penting dan dijaga adalah, bagaimana kemudian membangun hubungan yang positif sama anaknya, punya kedekatan sama anaknya, tapi di sisi lain juga ada batasan-batasan yang diterapkan," pesan Mita.
Menurut psikolog anak di Lenting Indonesia ini, sebenarnya ada banyak sekali aktivitas yang bisa dilakukan.
Salah satunya adalah mengajak anak melakukan tugas-tugas rumah tangga.
"Pertama, itu kan sudah mengajarkan mereka (anak) untuk bertanggung jawab sama apa yang harus dilakukan. Misalkan, membawa piring ke tempat cuci piring dan bertanggung jawab untuk mencuci piringnya sendiri. Itu kan ngajarin tanggung jawab, ngajarin kemandirian," sebut Mita.
Selain itu, anak yang diajak untuk melakukan tugas-tugas rumah tangga dapat memberikan rasa kepemilikikan (sense of belonging) terhadap rumahnya, barangnya, juga diri sendiri.
"Jadi, dia bertumbuh jadi anak yang bertanggung jawab, bisa menjaga barang, bisa menjaga hubungan," terang Mita.
"Itu baru dari satu hal. Tapi sebenarnya, lain-lainnya mah banyak skali," ujarnya.
Menurut Mita, anak maupun remaja masih dalam tahap tumbuh kembang.
"Artinya, semuanya itu masih belum settle, masih belajar ini dan itu, masih mencoba menemukan dirinya juga, masih mencoba beradaptasi juga," terangnya.
"Sehingga, kalau kesehatan mentalnya lumayan terganggu, pastinya proses tumbuh kembangnya juga akan semakin terganggu," lanjutnya.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR