"Pada saat itu, yang terjadi adalah masalahnya engga selesai," ungkap Mita.
Apabila orangtua mengabaikan kesehatan mental anak dan remaja secara terus-menerus, anak pada akhirnya tidak dapat belajar untuk mengelola emosinya dengan baik.
Menurut Mita, hal ini dikarenakan orangtua tidak mendampingi atau memberi contoh yang baik kepada anaknya.
"Jadi, ketika (anak) besar dan melakukan hal yang sama ketika marah, itu lebih sulit juga diterimanya.
Akhirnya, mungkin dia (anak) terkendala di pertemanannya," katanya menjelaskan.
"Apalagi, di kurikulum pendidikan sekarang bahkan sampai pendidikan tinggi itu fokus belajarnya ada di anak.
Banyak tugas-tugas, banyak proyek kelompok yang mengharuskan dia kerja sama, kolaborasi.
Nah, dia mungkin akan kesulitan sekali dalam bekerja dan mencari pasangan barangkali," lanjutnya.
Maka dari itu, jangan sampai Moms dan Dads mengabaikan kesehatan mental anak dan remaja begitu saja ya.
Pasalnya, kesehatan mental anak dan remaja yang terabaikan kemungkinan besar bisa memicu terjadinya gangguan mental tanpa disadari.
Semoga artikel diatas bermanfaat ya, Moms dan Dads.
Baca Juga: Waspada Bila Anak Susah Bergaul, Simak Dampak yang Ditimbulkan dan Cara Mengatasinya
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR