Penyebab lainnya bisa berupa terbatasnya layanan kesehatan dan pendidkan.
"Penyebab stunting lainnya yaitu terbatasnya layanan kesehatan, termasuk layanan saat kehamilan atau setelah melahirkan juga pembelajaran dini yang berkualitas untuk anak," ungkapnya.
"Misalnya ada anak yang tidak sekolah PAUD, pengajaran mengenai cara makan yang baik belum diajarkan, ini membuat anak tidak terbiasa," imbuhnya.
dr. Farida menjelaskan pentingnya peran Posyandu untuk mencegah stunting.
"Anak tidak ke Posyandu sehingga tidak terpantau tumbuh kembangnya bisa juga jadi penyebab anak stunting. Kurangnya akses terhadap makanan bergizi bisa juga jadi penyebab stunting. Masih banyak ibu hamil yang alami anemia," terangnya.
"Makanya diupayakan pencegahan anemia ini sejak remaja dengana danya Posyandu Remaja dan beberapa kegiatan sekolah berupa pemberian TTD," sambungnya.
Ada juga faktor yang kerap tak disadari bisa sebabkan stunting, yaitu masalah kebiasaan keluarga.
Keluarga yang kurang menjaga kebersihan berisiko memiliki anak stunting.
"Kebiasaan keluarga yang bisa sebabkan stunting bisa berupa kurangnya menjaga kebersihan. Pola kebersihan ini bisa memengaruhi pola gizi dalam keluarga," paparnya.
dr. Farida memaparkan apa saja dampak stunting baik dalam jangka pendek dan panjang.
"Jangka pendeknya anak stunting bisa alami gangguan perkembangan otak, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan pertumbuhan motorik," jelasnya.
Baca Juga: Sering Ada di Posyandu, Kacang Ijo Mampu Mencegah Stunting karena Manfaatnya yang Luar Biasa Ini
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR