Nakita.id - Kehamilan adalah momen yang penuh harapan dan kegembiraan bagi setiap calon orangtua.
Namun, kadang-kadang dalam perjalanan kehamilan, terjadi kondisi yang dikenal sebagai "janin berhenti berkembang."
Ini adalah situasi yang mengecewakan dan menyakitkan, di mana janin berhenti tumbuh dan berkembang dalam kandungan sebelum mencapai tahap kelahiran.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tanda-tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan janin berhenti berkembang dalam kehamilan.
Janin berhenti berkembang, juga dikenal sebagai keguguran missed abortion atau abortus imminens, terjadi ketika janin yang ada dalam rahim tidak lagi berkembang atau tumbuh secara normal.
Namun, tubuh ibu masih menunjukkan tanda-tanda kehamilan.
Kondisi ini seringkali tidak disadari hingga momen pemeriksaan kehamilan, seperti pemeriksaan ultrasonografi.
Berikut adalah beberapa tanda janin berhenti berkembang.
Salah satu tanda pertama janin berhenti berkembang adalah penurunan atau menghilangnya gejala kehamilan yang sebelumnya dialami oleh ibu hamil.
Mual, muntah, payudara yang membesar, dan perubahan hormon dapat berkurang atau tidak ada sama sekali.
Perut yang sebelumnya mulai membesar secara bertahap mungkin tidak lagi mengalami pertumbuhan yang diharapkan.
Ukuran perut bisa tetap sama selama beberapa minggu, dan dalam beberapa kasus, perut bisa terlihat lebih kecil karena janin tidak berkembang sebagaimana mestinya.
Pemeriksaan ultrasonografi yang menunjukkan bahwa detak jantung janin tidak lagi terdeteksi adalah salah satu tanda klasik janin berhenti berkembang.
Pada tahap ini, janin tidak lagi hidup, dan tubuh secara alami mungkin mulai mempersiapkan diri untuk proses keguguran.
Pengeluaran bercak atau darah dari vagina dapat menjadi tanda bahwa ada masalah dalam kehamilan. Ini dapat menandakan bahwa janin berhenti berkembang.
Dalam proses ini, tubuh ibu mulai membuang jaringan yang tidak lagi hidup.
Menerima kenyataan bahwa janin berhenti berkembang dapat menjadi momen yang sangat sulit bagi calon orangtua.
Penting untuk mendapatkan dukungan medis dan emosional selama proses ini.
Dokter akan membahas opsi perawatan yang mungkin, termasuk menunggu proses keguguran secara alami atau tindakan medis untuk membantu proses tersebut.
Penting juga untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk pulih setelah pengalaman ini sebelum mencoba kehamilan lagi.
Ingatlah bahwa janin berhenti berkembang biasanya bukan disebabkan oleh tindakan ibu atau calon orangtua, melainkan kondisi yang tidak dapat dikendalikan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: 7 Cara Menguatkan Rahim Pasca Keguguran, Simak Tipsnya Langsung dari Dokter Kandungan!
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR