Ketika bulu tumbuh kembali setelah dicabut, kadang-kadang mereka tidak dapat menembus permukaan kulit dengan baik dan akhirnya tumbuh ke dalam kulit.
Ini dapat menyebabkan peradangan, kemerahan, dan bahkan infeksi pada area ketiak.
Mencabut bulu ketiak secara berulang dapat menyebabkan perubahan pigmen kulit pada area tersebut.
Kulit ketiak yang sering dicabut dapat mengalami hiperpigmentasi atau hipopigmentasi, yang menyebabkan perbedaan warna kulit yang tidak rata.
Hal ini dapat membuat area ketiak terlihat lebih gelap atau lebih terang daripada kulit di sekitarnya.
Mencabut bulu ketiak dengan pinset juga membawa risiko cidera.
Tanpa teknik yang tepat, Moms mungkin secara tidak sengaja merusak folikel rambut, menyebabkan luka atau infeksi.
Selain itu, jika pinset yang digunakan tidak steril, Moms dapat terinfeksi oleh bakteri dan virus.
Meskipun mencabut bulu ketiak memiliki bahaya yang berpotensi, tetapi ada beberapa alternatif yang lebih aman untuk menghilangkan bulu ketiak tanpa risiko berlebih.
Cukur adalah metode yang cepat dan mudah untuk menghilangkan bulu ketiak.
Pastikan menggunakan pisau cukur yang tajam dan bersih untuk menghindari iritasi atau luka kulit.
Baca Juga: Mencukur Bulu Ketiak vs Mencabut? Membuat Pilihan yang Tepat untuk Perawatan Bulu Ketiak
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR