Anak-anak yang mengalami stunting berisiko mengalami keterlambatan perkembangan bahasa, daya ingat, dan kemampuan belajar.
Ini dapat menyebabkan penurunan kinerja akademis, menghambat potensi karier di masa depan, dan mengurangi kesempatan untuk menggapai mimpi-mimpi mereka.
Efek stunting juga dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.
Anak-anak yang mengalami stunting lebih rentan terhadap penyakit infeksi karena sistem kekebalan tubuh mereka yang lemah.
Mereka cenderung mengalami masalah kesehatan kronis seperti anemia, kekurangan vitamin A dan D, dan gangguan sistem pencernaan.
Stunting juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, meningkatkan risiko obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular di masa dewasa.
Penyebab utama stunting pada balita adalah gizi buruk dan tidak seimbang, yang dapat terjadi karena berbagai faktor.
Di antaranya adalah:
Jika seorang ibu mengalami gizi buruk selama masa kehamilan, pertumbuhan janin dalam kandungannya dapat terhambat sejak dini.
Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan sangat penting untuk memberikan nutrisi yang cukup dan melindungi bayi dari infeksi.
Pola makan yang kurang mencakup gizi yang diperlukan, seperti protein, zat besi, vitamin, dan mineral, dapat menyebabkan stunting pada anak.
Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Stunting
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR