Masih melansir dari sumber yang sama, Kepala Badan Kependidikan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menjelaskan peran KB dalam mencegah stunting.
"Jarak kehamilan dan jarak persalinan menjadi sangat penting," buka Hasto Wardoyo.
"Peran KB setelah melahirkan menjadi sangat strategis untuk menjaga tingginya unwanted pregnancy karena di setiap unwanted pregnancy ada ketidaksiapan secara fisik, biologis maupun psikologis,” sambungnya.
Anak yang lahir tanpa perencanaan memiliki risiko tinggi kekurangan nutrisi.
Kurangnya nutrisi pada anak ini bisa menyebabkan anemia dan berpotensi stunting
Menurut dokter Hasto, Indonesia masih memiliki angka rendah dalam pemakaian KB.
Yakni hanya 30% dari jumlah wanita melahirkan setiap tahunnya.
“BKKBN dan Kementerian Agama sudah berkerja sama agar mensosialisasikan pentingnya persiapan tiga bulan sebelum pernikahan."
"Harus dicek kesehatannya sehingga ada waktu untuk perbaikan, bila HB rendah dan anemia bisa dikoreksi dulu dengan meminum pil penambah darah."
"Bila lingkar lengan kurang dari 23,5 cm bisa melakukan diet tinggi kalori tinggi protein sehingga meningkat status gizinya."
"Ini sangat penting untuk mencegah risiko kelahiran stunting,” paparnya.
Baca Juga: Demi Persiapkan Generasi Muda yang Sehat Jiwa, Pemerintah Gelar Sosialisasi Berbasis Posyandu
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR