1. Kurang gizi
Gizi buruk pada masa kritis pertumbuhan, terutama pada masa kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan anak, dapat menyebabkan stunting.
Jika ibu hamil tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, pertumbuhan janin dalam kandungan bisa terganggu. Selain itu, pemberian ASI yang tidak cukup atau pemberian makanan yang tidak seimbang dan bergizi bagi bayi dan balita juga berperan dalam timbulnya stunting.
2. Infeksi berulang
Infeksi yang sering terjadi pada masa kanak-kanak, seperti diare dan infeksi pernapasan, dapat mengganggu penyerapan nutrisi dalam tubuh anak dan menyebabkan stunting.
3. Air bersih dan sanitasi yang buruk
Lingkungan yang kotor dan sanitasi yang buruk meningkatkan risiko terpapar kuman dan penyakit, yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak.
4. Penyakit pada ibu hamil
Beberapa penyakit yang diderita oleh ibu hamil, seperti malaria, HIV, atau tuberkulosis, dapat meningkatkan risiko stunting pada bayi yang dikandungnya.
5. Pendapatan rendah dan kemiskinan
Keluarga dengan pendapatan rendah dan terjebak dalam kondisi kemiskinan biasanya memiliki akses terbatas terhadap makanan bergizi, layanan kesehatan, dan lingkungan yang sehat, sehingga meningkatkan risiko anak mengalami stunting.
Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Stunting
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR