Nakita.id - Masalah stunting di Indonesia kini semakin diwaspadai masyarakat.
Kini, masyarakat sudah melek informasi mengenai upaya oencegahan dan penanganan stunting.
Bagi yang belum paham, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang dialami balita.
Penyebab dari stunting diantaranya kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama.
Sehingga membuat anak memiliki tubuh lebih pendek daripada anak seusianya.
Banyak yang mengira stunting merupakan faktor keturunan atau genetik.
Padahal, stunting bukanlah karena genetik, melainkan karena asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu lama.
Kali ini, akan dibahas mengenai upaya mencegah stunting.
Upaya pencegahan stunting tidak hanya dimulai sejak bayi lahir.
Namun, juga dari masa remaja supaya mempersiapkan fisik tubuh perempuan yang sehat untuk melahirkan generasi penerus kelak.
Salah satunya upaya pencegahan stunting yaitu pemberian obat tambah darah.
Baca Juga: Anak Stunting vs Malnutrisi, Ini Perbedaan yang Harus Moms Ketahui
Obat tambah darah biasa disebut Tablet Tambah Darah (TTD).
Melansir laman resmi Pemerintah Kota Surakarta, TTD merupakan suplemen gizi yang mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
Kandungan zat besi pada TTD yaitu setara dengan 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat.
Diketahui, zat besi merupakan mineral penting yang berperan dalam pembentukan hemoglobin atau sel darah merah.
Sel darah merah memiliki fungsi penting, yaitu memasok nutrisi penting je tubuh.
Konsumsi TTD merupakan upaya untuk mencegah anemia.
Pemberian TTD untuk remaja putri dan ibu hamil sangat disarankan.
Sebab, perempuan umumnya kehilangan banyak darah setiap bulannya karena menstruasi.
Ibu hamil juga rentan anemia karena adanya peningkatan kebutuhan darah untuk membentuk plasenta, janin, dan cadangan zat besi dalam ASI.
Remaja dan ibu hamil yang rutin mengonsumsi TTD maka bisa mencegah anemia.
Baca Juga: Di Usia Berapakah Ciri-ciri Anak Stunting Bisa Terlihat? Kenali Tanda Ini
Remaja putri dan ibu hamil yang anemia berisiko melahirkan anak yang stunting.
Banyak yang masih ragu minum TTD karena mengeluhkan beberapa gejala tidak nyaman.
Gejala tak nyaman setelah minum TTD bagi sebagian individu:
- Mual
- Nyeri lambung
- Muntah
- Diare
- Sulit BAB
Meski begitu, gejala di atas tidak berbahaya karena nantinya tubuh bisa beradaptasi dengan kandungan pada TTD. Lama kelamaan, gejala akan berkurang.
Moms tak perlu khawatir karena Moms bisa mendapatkan TTD secara gratis di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintahan.
Selain itu, Moms bisa juga membelinya secara langsung di apotek terdekat.
Baca Juga: Cara Membedakan Anak yang Stunting dan Bertubuh Mungil, Coba Moms Cek Dulu
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR