Nakita.id - Menyimpan dana darurat merupakan langkah penting dalam perencanaan keuangan yang bertanggung jawab.
Dana darurat adalah uang tunai atau aset likuid yang diamanatkan untuk menghadapi kejadian tak terduga atau situasi darurat, seperti kehilangan pekerjaan, krisis kesehatan, atau bencana alam.
Artikel ini akan mengulas cara menyimpan dana darurat dengan bijaksana dan memberikan panduan praktis untuk menciptakan perlindungan keuangan yang kokoh untuk masa sulit.
Dalam hidup, tidak ada yang dapat diprediksi dengan pasti. Kejadian tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, krisis kesehatan, atau bencana alam dapat terjadi kapan saja.
Dana darurat berfungsi sebagai benteng keuangan yang mampu melindungi Anda dari dampak finansial yang tidak terduga.
Tanpa dana darurat, Anda mungkin terpaksa mengandalkan utang atau menjual aset berharga untuk mengatasi situasi darurat.
Mempersiapkan dana darurat adalah langkah bijak untuk menjaga stabilitas keuangan Anda dan menghindari ketidakamanan finansial di masa sulit.
Jumlah dana darurat yang ideal dapat bervariasi untuk setiap individu atau keluarga tergantung pada kondisi keuangan mereka.
Sebagai panduan umum, disarankan untuk memiliki dana darurat setidaknya 3 hingga 6 bulan biaya hidup Anda.
Ini berarti jumlah dana darurat harus mencakup total pengeluaran bulanan Anda, termasuk kebutuhan dasar seperti makanan, perumahan, utilitas, dan tagihan rutin lainnya.
Jika Anda memiliki tanggungan atau memiliki pekerjaan yang tidak stabil, Anda mungkin ingin meningkatkan jumlah dana darurat Anda menjadi 6 hingga 12 bulan biaya hidup.
Baca Juga: Tips Mengatur Keuangan Gaji 3 Juta, Utamakan Bayar Utang hingga Siapkan Dana Darurat
BERITA POPULER: Ditemukan 2 Halaman Surat Saat Song Jae Rim Meninggal Dunia hingga Revand Narya Digugat Cerai karena Silent Treatment
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR