Nakita.id - Pencegahan stunting dapat dilakukan sejak dini dan tidak boleh diabaikan.
Stunting adalah masalah gizi kronis yang ditandai dengan pertumbuhan terhambat pada anak-anak di bawah usia lima tahun.
Stunting dapat menyebabkan dampak buruk pada kesehatan dan perkembangan anak.
Termasuk masalah kognitif, gangguan perkembangan fisik, dan risiko penyakit kronis di kemudian hari.
Perlu diketahui juga, jarak waktu kehamilan ternyata dapat berpengaruh signifikan terhadap prevalensi stunting.
Dikutip dari Nakita, menurut Dr.(H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) Kepala BKKBN (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional), penggunaan alat kontrasepsi sangat besar pengaruhnya terhadap penurunan stunting di Indonesia.
Ini karena jarak kehamilan sendiri sangat menentukan kejadian stunting.
Kehamilan yang jaraknya kurang dari 2 tahun sangat berisiko tinggi untuk Moms dan buah hati.
"Cukup besar pengaruhnya karena jarak kehamilan itu kan menentukan kejadian stunting. Misalnya, jarak kehamilan kurang dari 2 tahun maka angka stuntingnya cukup tinggi apalagi jaraknya 1,5 tahun itu berisiko tinggi," ungkap dr. Hasto dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Senin (6/6/2022).
Maka dari situlah peran alat kontrasepsi untuk menjarakkan kehamilan 2 tahun lebih atau 3 tahun. Tidak hanya itu, ketika jarak kehamilan dekat maka Moms tidak bisa memberikan ASI kepada anak yang sudah dilahirkan secara optimal.
"Kemudian ketika menyusui sukses itu kan mencegah stunting. Nah, ini kan banyak anaknya baru umur satu tahun sudah hamil lagi itu kan sebetulnya harus masih menyusui tapi karena hamil kan sudah tidak bisa lagi," sambung dr. Hasto.
Bagi dr. Hasto, hamil dan menyusui merupakan hal yang kontroversi Moms.
Karena ketika Moms menyusui anak dalam keadaan hamil maka rahim pun akan mengalami kontraksi.
Sehingga bisa membuat bayi yang ada di dalam rahim Moms pun tersiksa.
"Antara hamil dan menyusui kan merupakan dua hal yang kontroversi karena kan ketika menyusui puting disedot bayi maka rahimnya akan kontraksi. Sementara kalau orang hamil yang disedot putingnya berarti rahimnya juga ikut kontraksi jika kontraksi bayi yang ada di rahimnya pun tersiksa," ungkap dr. Hasto.
Oleh karena itu, penting untuk mencari tahu tips mengatur jarak kehamilan yang benar.
Berikut ini beberapa tips mengatur jarak kehamilan yang bisa dilakukan:
1. Kondisi kesehatan pribadi
2. Perhatikan kesehatan mental
3. Risiko masalah kehamilan
4. Kondisi keuangan keluarga
Semoga bermanfaat!
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR