Hepatitis B dan C juga dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayi saat proses persalinan.
Bayi yang lahir dari ibu yang memiliki hepatitis B atau C memiliki risiko tinggi untuk menjadi pembawa infeksi dan mengalami komplikasi serius, termasuk sirosis hati dan kanker hati di masa depan.
Hepatitis A adalah bentuk hepatitis yang paling ringan, tetapi bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan sakit yang parah.
Gejalanya meliputi demam, mual, muntah, nyeri perut, kulit dan mata kuning (jaundice), serta kelelahan yang parah.
Meskipun jarang menyebabkan komplikasi jangka panjang, hepatitis A dapat menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan kotoran dari seseorang yang terinfeksi.
Hepatitis A menular melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi.
Penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Oleh karena itu, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum makan atau menyentuh makanan adalah cara pencegahan yang penting.
Hepatitis B menular melalui darah, air mani, dan cairan tubuh lainnya dari seseorang yang terinfeksi.
Cara penularan meliputi kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, berbagi jarum suntik, atau penularan dari ibu yang terinfeksi kepada bayi saat persalinan.
Vaksinasi adalah cara pencegahan yang efektif untuk hepatitis B.
Baca Juga: Peringatan Hari Hepatitis Sedunia, Kenali Penyebabnya yang Kerap Tak Disadari
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR