Hepatitis C menular melalui kontak langsung dengan darah yang terinfeksi, seperti berbagi jarum suntik, jarum tato, atau jarum pengobatan.
Penularan juga dapat terjadi melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, meskipun risikonya lebih rendah daripada hepatitis B.
Tidak ada vaksin untuk hepatitis C, jadi pencegahan utama adalah menghindari kontak dengan darah yang terinfeksi.
Hepatitis D hanya dapat menular jika seseorang sudah terinfeksi dengan hepatitis B. Virus hepatitis D memerlukan virus hepatitis B untuk berkembang dan menyebar dalam tubuh.
Penularan terjadi melalui darah dan cairan tubuh lainnya dari orang yang memiliki kedua virus ini. Vaksinasi terhadap hepatitis B juga dapat membantu mencegah infeksi hepatitis D.
Hepatitis E menular melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi dengan tinja orang yang terinfeksi.
Penularan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi relatif jarang terjadi.
Hepatitis E lebih umum terjadi di negara-negara berkembang dengan sanitasi yang buruk.
Tidak ada vaksin untuk hepatitis E, tetapi pencegahan dengan memastikan air minum dan makanan aman sangat penting.
Penting untuk mengenali gejala hepatitis dan mendapatkan diagnosis dan perawatan segera jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala yang mencurigakan.
Jika Anda berisiko tinggi terkena hepatitis, pertimbangkan untuk melakukan vaksinasi sesuai dengan jenis hepatitis yang relevan.
Selain itu, langkah-langkah pencegahan seperti mencuci tangan secara teratur, menghindari berbagi jarum suntik atau jarum tato, dan berhubungan seks yang aman dapat membantu mengurangi risiko penularan hepatitis.
Baca Juga: Bisa Menyebar Lewat Makanan dan Air Minum, Kenali Gejala Hepatitis A pada Anak Serta Orang Dewasa
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR