Nakita.id - Peringatan Hari Hepatitis Sedunia tanggal 28 Juli, dunia diingatkan dengan munculnya kasus hepatitis misterius di 35 negara pada tahun 2022 hingga awal 2023 lalu, termasuk di Indonesia.
Hepatitis adalah peradangan pada hati yang bisa disebabkan oleh virus, alkohol, obat-obatan, atau kondisi medis lainnya.
Hepatitis terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E.
Setiap jenis hepatitis memiliki cara penularan dan tingkat keparahan yang berbeda. Berikut adalah penjelasan tentang bahaya penyakit hepatitis dan cara penularannya:
Salah satu bahaya utama hepatitis adalah kerusakan hati.
Hepatitis menyebabkan peradangan yang berkepanjangan pada hati, dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan fibrosis (penebalan dan peningkatan jaringan parut) dan sirosis (penggantian jaringan hati dengan jaringan parut).
Sirosis hati adalah kondisi serius yang dapat mengganggu fungsi hati secara signifikan.
Hepatitis yang tidak diobati atau tidak terdeteksi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kanker hati, gagal hati, dan hipertensi portal (peningkatan tekanan dalam pembuluh darah yang membawa darah dari usus ke hati).
Komplikasi ini bisa mengancam nyawa dan memerlukan perawatan medis yang intensif.
Hepatitis B dan C adalah jenis hepatitis yang dapat menular dari orang ke orang melalui darah, cairan tubuh, atau hubungan seksual yang tidak aman.
Ini berarti, jika seseorang memiliki hepatitis B atau C, mereka dapat menularkannya kepada orang lain jika tindakan pencegahan tidak diambil dengan benar.
Baca Juga: Simak Sejarah Hari Hepatitis Dunia yang Diperingati Setiap 28 Juli
Hepatitis B dan C juga dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayi saat proses persalinan.
Bayi yang lahir dari ibu yang memiliki hepatitis B atau C memiliki risiko tinggi untuk menjadi pembawa infeksi dan mengalami komplikasi serius, termasuk sirosis hati dan kanker hati di masa depan.
Hepatitis A adalah bentuk hepatitis yang paling ringan, tetapi bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan sakit yang parah.
Gejalanya meliputi demam, mual, muntah, nyeri perut, kulit dan mata kuning (jaundice), serta kelelahan yang parah.
Meskipun jarang menyebabkan komplikasi jangka panjang, hepatitis A dapat menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan kotoran dari seseorang yang terinfeksi.
Hepatitis A menular melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi.
Penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Oleh karena itu, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum makan atau menyentuh makanan adalah cara pencegahan yang penting.
Hepatitis B menular melalui darah, air mani, dan cairan tubuh lainnya dari seseorang yang terinfeksi.
Cara penularan meliputi kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, berbagi jarum suntik, atau penularan dari ibu yang terinfeksi kepada bayi saat persalinan.
Vaksinasi adalah cara pencegahan yang efektif untuk hepatitis B.
Baca Juga: Peringatan Hari Hepatitis Sedunia, Kenali Penyebabnya yang Kerap Tak Disadari
Hepatitis C menular melalui kontak langsung dengan darah yang terinfeksi, seperti berbagi jarum suntik, jarum tato, atau jarum pengobatan.
Penularan juga dapat terjadi melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, meskipun risikonya lebih rendah daripada hepatitis B.
Tidak ada vaksin untuk hepatitis C, jadi pencegahan utama adalah menghindari kontak dengan darah yang terinfeksi.
Hepatitis D hanya dapat menular jika seseorang sudah terinfeksi dengan hepatitis B. Virus hepatitis D memerlukan virus hepatitis B untuk berkembang dan menyebar dalam tubuh.
Penularan terjadi melalui darah dan cairan tubuh lainnya dari orang yang memiliki kedua virus ini. Vaksinasi terhadap hepatitis B juga dapat membantu mencegah infeksi hepatitis D.
Hepatitis E menular melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi dengan tinja orang yang terinfeksi.
Penularan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi relatif jarang terjadi.
Hepatitis E lebih umum terjadi di negara-negara berkembang dengan sanitasi yang buruk.
Tidak ada vaksin untuk hepatitis E, tetapi pencegahan dengan memastikan air minum dan makanan aman sangat penting.
Penting untuk mengenali gejala hepatitis dan mendapatkan diagnosis dan perawatan segera jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala yang mencurigakan.
Jika Anda berisiko tinggi terkena hepatitis, pertimbangkan untuk melakukan vaksinasi sesuai dengan jenis hepatitis yang relevan.
Selain itu, langkah-langkah pencegahan seperti mencuci tangan secara teratur, menghindari berbagi jarum suntik atau jarum tato, dan berhubungan seks yang aman dapat membantu mengurangi risiko penularan hepatitis.
Baca Juga: Bisa Menyebar Lewat Makanan dan Air Minum, Kenali Gejala Hepatitis A pada Anak Serta Orang Dewasa
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR