Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), dan infeksi (11%).
Penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain adalah Kurang Energi Kronis (KEK) pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).
Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan meningkatkan risiko terjadinya kematian ibu dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia.
Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood Initiative yang mendapat perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.
Pada akhir tahun 1990-an secara konseptual telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000.
Sejak tahun 1985, pemerintah juga merancang Child Survival (CS) sebagai upaya menurunkan AKB dan AKBA.
Upaya-upaya yang dicanangkan oleh pemerintah, diharapkan tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan semata melainkan juga oleh masyarakat dalam hal ini kader Posyandu untuk juga dapat memantau masalah-masalah yang timbul pada sasaran Posyandu.
Sehingga penyebab-penyebab AKI, AKB, dan AKBA yang muncul dapat dicegah sedini mungkin terutama dalam pemantauan selama kegiatan di Posyandu.
Posyandu sangat dimotori oleh para kader terpilih dari wilayah sendiri yang terlatih dan terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di Posyandu.
Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan kader sebelum hari buka Posyandu adalah menggerakkan masyarakat dan kunjungan rumah yang dilakukan setelah hari buka Posyandu.
Penggerakkan Masyarakat ini disusun untuk membekali kader agar memahami cara-cara penggerakkan masyarakat, bagaimana melakukan komunikasi kepada sasaran sehingga mereka mempunyai pemahaman tentang manfaat Posyandu bagi kesehatan, dan akhirnya termotivasi untuk ikut teribat dalam kegiatan Posyandu.
Baca Juga: Kenali Pengertian 5 Langkah Posyandu Lansia, Ini Penjelasannya
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR