Pada umumnya, selama cuaca panas, rumput memerlukan penyiraman lebih sering daripada saat suhu lebih dingin.
Pada suhu yang sangat panas, misalnya di atas 30 derajat Celsius, penyiraman bisa dilakukan setidaknya dua hingga tiga kali seminggu, tergantung pada kondisi tanah dan jenis rumput.
Saat cuaca panas, penyiraman pada pagi hari atau malam hari lebih disarankan daripada siang hari.
Penyiraman di pagi hari membantu rumput menyerap air sebelum panasnya siang hari datang, sementara penyiraman di malam hari memberi kesempatan pada rumput untuk menyerap air semalaman dan mengurangi penguapan.
Terkadang, perlu melakukan uji cek untuk mengetahui apakah rumput membutuhkan penyiraman lebih sering. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menekan jari di atas rumput.
Jika rumput tetap rata dan tidak kembali berdiri setelah jari diangkat, maka itu bisa menjadi tanda bahwa rumput membutuhkan air lebih banyak.
Penggunaan alat bantu seperti alat pengukur kelembaban tanah atau irigasi otomatis dapat membantu dalam mengatur frekuensi penyiraman rumput.
Alat pengukur kelembaban tanah akan memberikan informasi apakah tanah sudah cukup lembab atau belum, sementara irigasi otomatis dapat diatur untuk menyiram rumput pada waktu tertentu secara otomatis.
Jika memungkinkan, gunakan metode irigasi tetes atau irigasi perendaman, karena metode ini membantu menyampaikan air secara langsung ke akar tanaman dan menghindari penguapan berlebih dari permukaan tanah.
Penting untuk selalu mengenali tanda-tanda kekeringan pada rumput, seperti rumput berubah warna menjadi kecokelatan, daun rumput layu, atau permukaan rumput yang terasa kering saat diinjak.
Jika tanda-tanda ini muncul, segera lakukan penyiraman lebih sering.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR