Lingkungan sosial dan ekonomi yang kurang mendukung, seperti kemiskinan, ketidakstabilan pangan, dan akses terbatas ke layanan kesehatan, dapat meningkatkan risiko stunting pada anak.
Meskipun ada beberapa penelitian yang menunjukkan korelasi antara jarak kelahiran dan stunting, penting untuk diingat bahwa korelasi tidak selalu berarti adanya hubungan sebab-akibat langsung.
Beberapa penelitian menemukan bahwa stunting lebih sering terjadi pada anak-anak yang lahir dengan jarak yang pendek, namun faktor lain seperti asupan gizi, kesehatan ibu, dan lingkungan rumah juga perlu dipertimbangkan.
Jarak kelahiran yang ideal dan paling baik bagi kesehatan ibu dan anak dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing ibu dan lingkungan sosial-ekonomi.
Pemerintah dan organisasi kesehatan mendorong untuk memberikan pendidikan dan dukungan bagi ibu hamil dan keluarga dalam memahami pentingnya perencanaan keluarga dan memperhatikan kesehatan ibu serta pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh.
Upaya pencegahan stunting melalui pemberian akses gizi yang baik.
Tak hanya itu saja, perawatan kesehatan yang berkualitas selama masa kehamilan dan setelah melahirkan.
Serta perhatian pada faktor sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kondisi keluarga dapat membantu mengurangi angka stunting pada anak.
Dalam hal ini, sangat penting bagi ibu dan calon ibu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis yang terlatih untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kehamilan yang sehat, asupan gizi yang baik, dan perencanaan keluarga yang bijaksana.
Pendidikan dan pemahaman yang baik tentang pentingnya perawatan kesehatan yang baik selama masa kehamilan dan setelah melahirkan dapat membantu mengurangi risiko stunting pada anak-anak di masa depan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Stunting Sebelum Menikah, Ini yang Bisa Calon Moms Lakukan
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR