Kemudian yang keempat, tambah Belinda, tanda gangguan mental pada anak dan remaja yang juga bisa dikenali orangtua adalah adanya perubahan karakter.
"Misalnya, anak yang tadinya menyenangkan, ceria jadi murung, sering marah-marah, atau sebaliknya.
Ada juga kasus yang saya pernah tangani, dimana karakter anaknya kalem tiba-tiba berubah jadi sangat talkative, sangat banyak ngomong. Jadi lebih sering dandan itu, padahal anaknya enggak kaya gitu," ungkapnya.
Sementara itu pada anak yang lebih kecil, Belinda mengatakan bahwa anak biasanya akan lebih sering tantrum atau terlalu menempel pada orangtuanya.
Bahkan dalam kasus tertentu, bisa juga terjadi regresi.
"Regresi ini penurunan kemampuan. Misalnya, anak sudah bisa toilet training tiba-tiba jadi ngompol, atau yang tadinya sudah bisa makan sendiri terus jadi disuapin," sebut Belinda.
Maka dari itu, sebagai orangtua, Moms dan Dads harus segera sadar akan adanya perubahan pola kehidupan sehari-hari sekaligus perubahan karakter pada anak dan remaja.
Sebab, bisa jadi anak ataupun remaja tersebut mengalami gangguan mental, sehingga harus ditangani secepat mungkin.
Belinda menyarankan, orangtua bisa mengambil waktu sebentar untuk quality time bersama buah hati.
Atau, bisa juga mengambil waktu sebentar untuk one-on-one bersama anak.
"Istilahnya menamai apa yang kita tangkap dari anak ini. Bukan judging ya, tapi lebih ke arah, 'Kok mama melihat ada yang berubah deh dari kamu. Kamu mau enggak cerita ke mama?'" sarannya.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR