Anak mungkin kesulitan berkonsentrasi jika mereka merasa bahwa materi yang dipelajari tidak menarik atau tidak relevan dengan kehidupan mereka.
Gadget dan media sosial yang digunakan secara berlebihan dapat mengalihkan perhatian anak dari belajar.
Notifikasi yang sering dan konten online yang menggoda dapat menjadi distraksi.
Kemampuan untuk mengatur waktu dan menjaga diri sendiri agar tetap fokus adalah keterampilan yang perlu dikembangkan.
Anak yang kurang memiliki keterampilan ini mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi.
Gizi yang buruk atau kurangnya asupan makanan yang sehat dapat memengaruhi fungsi otak dan kemampuan anak untuk berkonsentrasi.
Tekanan dari orangtua, guru, atau harapan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan stres berlebih pada anak, yang pada gilirannya dapat mengganggu konsentrasi mereka.
Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan membantu anak tetap fokus.
Kurangnya aktivitas fisik dapat mempengaruhi kemampuan konsentrasi mereka.
Konflik di rumah, masalah dalam hubungan dengan teman sebaya, atau perubahan lingkungan yang tiba-tiba dapat memengaruhi pikiran anak dan mengganggu kemampuan mereka untuk belajar dengan konsentrasi.
Masalah dalam indra seperti penglihatan atau pendengaran dapat mengganggu fokus anak saat belajar.
Baca Juga: Biaya Masuk KUMON Beda di Setiap Daerah, Ini Penjelasan Lengkapnya!
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR