Kurangnya perhatian terhadap asupan gizi dan perawatan kesehatan selama kehamilan dapat menghambat pertumbuhan janin.
Kebersihan dan sanitasi yang buruk dapat menyebabkan penyakit dan infeksi yang mempengaruhi nafsu makan anak-anak.
Infeksi yang berulang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan normal.
Pertumbuhan anak tidak hanya berkaitan dengan aspek fisik, tetapi juga perkembangan kognitif dan sosial.
Anak yang kurang mendapatkan stimulasi dan interaksi dengan lingkungan dapat mengalami perkembangan yang terhambat.
Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi yang tepat dan kebutuhan gizi anak dapat mengakibatkan pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak, yang pada gilirannya dapat menyebabkan stunting.
Keterbatasan ekonomi dapat memengaruhi akses terhadap makanan yang berkualitas dan gizi.
Keluarga dengan akses terbatas terhadap pangan berkualitas cenderung lebih rentan terhadap stunting.
Ibu hamil dengan penyakit kronis seperti anemia atau diabetes tidak terkontrol dapat membawa risiko lebih tinggi terhadap stunting pada anak.
Penting untuk memahami bahwa stunting memiliki dampak jangka panjang pada pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan perhatian khusus pada gizi dan pola asuh yang sehat untuk memastikan pertumbuhan yang optimal.
Edukasi mengenai gizi yang baik, perawatan kesehatan yang tepat, dan lingkungan yang mendukung pertumbuhan adalah kunci dalam mencegah stunting pada anak-anak.
Baca Juga: Dampak Jangka Panjang Anak Alami Stunting, Si Kecil Bisa Punya Karakter Tidak Percaya Diri
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR