Nakita.id - Ketakutan mengenai stunting masih banyak dirasakan, apalagi memang pemerintah juga sedang mengupayakan penekanan angka stunting.
Satu hal yang dilakukan yaitu pencegahan.
Maka dari itu, penyuluhan mengenai stunting terus digalakan.
Sekarang ini beredar narasi mengenai polusi penyebab stunting.
Benarkah?
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak yang mengakibatkan tubuh mereka lebih pendek dari tinggi rata-rata yang seharusnya pada usia tertentu.
Kondisi ini dapat mengakibatkan dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak, termasuk masalah kognitif dan kekebalan tubuh yang lemah.
Polusi lingkungan, terutama polusi udara dan air, telah menjadi perhatian global karena potensi dampak negatifnya terhadap kesehatan manusia.
Meskipun belum ada konsensus mutlak tentang hubungan antara polusi dan stunting, sejumlah penelitian telah mengindikasikan adanya keterkaitan antara kedua faktor ini.
Namun, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor lain yang juga dapat memengaruhi stunting.
Beberapa temuan dan argumen yang menunjukkan hubungan antara polusi dan stunting adalah sebagai berikut:
Polusi udara, terutama partikel udara halus (PM2,5), telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk pertumbuhan yang terhambat pada anak-anak.
Partikel PM2,5 dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan peradangan pada berbagai organ tubuh.
Ini dapat mengganggu keseimbangan nutrisi dan hormon pertumbuhan, yang berkontribusi pada stunting.
Polusi udara dapat memengaruhi fungsi sistem peredaran darah dan oksigenasi tubuh.
Gangguan dalam penyediaan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak optimal.
Paparan polusi udara juga telah terkait dengan gangguan pada sistem saraf pusat.
Kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan otak anak dan kemampuan belajar serta kognisi.
Polusi air yang mengandung logam berat seperti timbal dan merkuri juga dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak.
Paparan logam berat dalam jumlah tinggi dapat mengganggu perkembangan fisik dan mental anak serta menghambat penyerapan nutrisi penting.
Polusi lingkungan, termasuk polusi tanah dan air, dapat mengurangi ketersediaan nutrisi penting seperti zat besi dan kalsium yang diperlukan untuk pertumbuhan yang sehat.
Anak-anak yang tinggal di daerah yang terpapar polusi dapat memiliki risiko lebih tinggi mengalami kekurangan nutrisi, yang dapat berkontribusi pada stunting.
Baca Juga: Kapan Stunting Diketahui? Ini Cara Deteksi yang Bisa Dilakukan Sebelum Si Kecil Alami Gagal Tumbuh
Namun, penting untuk diingat bahwa stunting adalah masalah yang kompleks dan disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk nutrisi, perawatan kesehatan, sanitasi, pendidikan, dan lingkungan sosial.
Polusi lingkungan hanyalah salah satu dari banyak faktor yang dapat memengaruhi stunting.
Beberapa argumen dan faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:
Kekurangan gizi dan nutrisi yang tidak mencukupi adalah penyebab utama stunting.
Polusi lingkungan dapat memperburuk masalah ini, tetapi masalah utamanya mungkin ada pada asupan nutrisi yang tidak memadai.
Faktor seperti akses terhadap perawatan medis yang berkualitas, imunisasi, dan layanan kesehatan reproduksi juga berpengaruh terhadap pertumbuhan anak.
Sanitasi yang buruk dan kualitas air yang rendah juga dapat berkontribusi pada stunting.
Polusi air dan paparan bakteri atau patogen lainnya dapat menyebabkan penyakit yang mengganggu pertumbuhan anak.
Faktor ekonomi dan kesenjangan sosial juga memiliki peran besar dalam stunting.
Keluarga miskin mungkin memiliki akses terbatas terhadap makanan bergizi dan layanan kesehatan yang berkualitas.
Faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam pertumbuhan anak.
Baca Juga: Tak Hanya Gizi yang Buruk, Tidak Adanya Kesadaran KB Dapat Memicu Terjadinya Stunting
Beberapa anak mungkin lebih rentan terhadap stunting daripada yang lain karena faktor genetik.
Meskipun polusi udara dan air telah mendapatkan perhatian, polusi tanah dan paparan zat kimia beracun lainnya juga dapat berkontribusi pada stunting.
Penting untuk diingat bahwa penelitian tentang hubungan antara polusi dan stunting masih terus berlangsung.
Sementara ada bukti yang menunjukkan korelasi antara polusi dan stunting, belum ada konsensus ilmiah mutlak tentang seberapa besar kontribusi polusi terhadap masalah ini dibandingkan dengan faktor-faktor lain.
Oleh karena itu, penting untuk mengambil pendekatan holistik dalam mencegah stunting, yang mencakup aspek-aspek nutrisi, kesehatan, sanitasi, dan lingkungan.
Baca Juga: Kenali Risiko Penyakit Anak Stunting yang Harus Moms Waspadai dan Solusinya
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR