Untuk itu, Moms dan Dads perlu fokus pada perilaku yang spesifik dan berikan umpan balik yang jelas.
Sebagai contoh, "Ketika kamu membantu menata kamarmu, itu membuat saya senang" atau "Ketika kamu marah, apa yang membuatmu merasa seperti itu?"
Kritik kasar seperti ini dapat memiliki dampak jangka panjang yang merusak pada perkembangan anak, Moms dan Dads.
Tidak hanya merusak harga dirinya, tetapi juga dapat mempengaruhi keyakinan anak dalam mencoba hal-hal baru.
Sebagai gantinya, Moms dan Dads perlu memberikan umpan balik yang konstruktif dan dorongan.
Katakan misalnya, "Kamu mungkin kesulitan saat ini, tetapi aku tahu kamu bisa belajar dan memperbaiki diri".
Kalimat seperti ini dapat sangat merusak hubungan antara orangtua dan anak.
Orangtua bisa membuat anak merasa tidak diinginkan dan tidak dicintai.
Oleh karena itu, jangan pernah mengancam atau mengungkitkan bahwa Moms ataupun Dads menyesal memiliki anak.
Alihkan perasaan Moms dan Dads ke cara yang lebih positif, seperti dengan berbicara tentang bagaimana bersama-sama dapat mengatasi tantangan.
Melarang anak untuk merasakan emosinya sendiri juga dapat membuatnya merasa tidak dihargai dan mungkin menghambat perkembangan keterampilan sosialnya, Moms dan Dads.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR