Nakita.id - Orangtua adalah sosok penting dalam kehidupan anak.
Orangtua merupakan guru pertama yang memberikan panduan, nilai-nilai, dan pelajaran hidup yang akan membentuk kepribadian anak di masa depan.
Namun terkadang, orangtua tanpa disadari dapat mengucapkan kalimat yang mungkin dapat merugikan perkembangan emosional dan psikologis anak mereka.
Artikel ini akan membahas apa saja kalimat yang sebaiknya pantang diucapkan Moms dan Dads pada Si Kecil.
Selain itu, artikel ini juga akan memberi saran beberapa kalimat pengganti yang lebih positif dan mendidik baginya.
Membandingkan anak dengan anak lain seringkali dapat menciptakan rasa inferioritas dan rendah diri pada anak.
Setiap anak adalah individu yang unik dengan potensi dan bakatnya sendiri.
Oleh karena itu, sebaiknya berikan dukungan dan dorongan agar anak berkembang sesuai dengan potensinya sendiri.
Moms dan Dads bisa katakan misalnya, "Saya bangga dengan usaha kerasmu dalam belajar" atau "Kamu memiliki cara yang istimewa dalam menyelesaikan masalah".
Kalimat-kalimat ini cenderung generalisasi negatif yang tidak adil terhadap anak.
Alhasil, anak tidak diberikan kesempatan untuk memperbaiki perilakunya dan bisa merusak harga dirinya.
Baca Juga: Cara Mendidik Anak Agar Tidak Jadi Pelaku Bullying, Orangtua Harus Tahu
Untuk itu, Moms dan Dads perlu fokus pada perilaku yang spesifik dan berikan umpan balik yang jelas.
Sebagai contoh, "Ketika kamu membantu menata kamarmu, itu membuat saya senang" atau "Ketika kamu marah, apa yang membuatmu merasa seperti itu?"
Kritik kasar seperti ini dapat memiliki dampak jangka panjang yang merusak pada perkembangan anak, Moms dan Dads.
Tidak hanya merusak harga dirinya, tetapi juga dapat mempengaruhi keyakinan anak dalam mencoba hal-hal baru.
Sebagai gantinya, Moms dan Dads perlu memberikan umpan balik yang konstruktif dan dorongan.
Katakan misalnya, "Kamu mungkin kesulitan saat ini, tetapi aku tahu kamu bisa belajar dan memperbaiki diri".
Kalimat seperti ini dapat sangat merusak hubungan antara orangtua dan anak.
Orangtua bisa membuat anak merasa tidak diinginkan dan tidak dicintai.
Oleh karena itu, jangan pernah mengancam atau mengungkitkan bahwa Moms ataupun Dads menyesal memiliki anak.
Alihkan perasaan Moms dan Dads ke cara yang lebih positif, seperti dengan berbicara tentang bagaimana bersama-sama dapat mengatasi tantangan.
Melarang anak untuk merasakan emosinya sendiri juga dapat membuatnya merasa tidak dihargai dan mungkin menghambat perkembangan keterampilan sosialnya, Moms dan Dads.
Solusinya adalah, ajari anak untuk mengenali dan mengatasi emosinya dengan cara yang sehat.
Katakan misalnya, "Saya mengerti kamu merasa sedih, mari kita bicarakan apa yang terjadi".
Menempatkan tekanan untuk menjadi sempurna pada anak dapat mengakibatkan kecemasan dan stres yang berlebihan, Moms dan Dads.
Maka dari itu, Moms dan Dads perlu mengajari anak untuk menghargai usahanya, bukan hanya hasil akhirnya.
Katakan misalnya, "Saya bangga melihat betapa keras kamu bekerja".
Menghentikan anak dari berbicara atau mengekspresikan dirinya juga dapat merusak kemampuan komunikasi anak, dan membuatnya merasa tidak dihargai.
Sebagai solusi, dengarkan anak dengan penuh perhatian dan ajari anak cara berbicara dengan sopan.
Katakan misalnya, "Saya ingin mendengarkan apa yang kamu katakan, tetapi kita bisa berbicara dengan lebih tenang".
Itu tadi tujuh kalimat yang pantang dibicarakan orangtua kepada anak ya, Moms dan Dads.
Penting diingat, Moms dan Dads sebagai orangtua perlu berbicara dengan bijak, memberikan dukungan, dan menciptakan lingkungan yang positif bagi anak untuk membantunya tumbuh menjadi individu yang percaya diri, bahagia, dan sukses dalam kehidupannya di masa depan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Berperan Sama Mengurus dan Mendidik Anak bagi Suami Istri yang Bekerja, Ini Tipsnya
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR