Karena, di tempat kerja saya cukup mendukung busui seperti saya untuk memompa ASI," ujar Novi.
Meski lingkungan kerjanya sudah cukup mendukung, Novi bercerita bahwa dirinya perlu disiplin membagi waktu antara bekerja dengan jadwal memompa ASI.
Menurut dr. Putri Maulina, anggapan tersebut sebenarnya bisa benar dan salah.
Pasalnya, anggapan tersebut sebenarnya kembali lagi ke kondisi penyakit yang diderita ibu menyusui itu sendiri.
"Ini tergantung dengan ibunya sakit apa," ucap dr. Putri saat diwawancarai eksklusif oleh Nakita, Senin (14/8/2023).
"Kalau ibunya sakit batuk pilek, ibunya bisa pakai masker dan lanjut menyusui bayinya," sarannya.
Selain itu, dr. Putri menyarankan untuk pergi ke dokter laktasi terdekat untuk meminta obat yang bisa diberikan kepada ibu menyusui.
"Apabila ibunya sakit parah atau harus menggunakan obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi bayi, mungkin tidak boleh (menyusui)," ujar dr. Putri.
"Tapi, kalau misalnya hanya batuk pilek, itu boleh (menyusui)," lanjut dr. Putri sebagai dokter laktasi di RSIA Tambak ini.
Maka dari itu, Moms jangan ragu lagi untuk tetap menyusui bayi meski sedang sakit supaya tumbuh kembangnya tetap berjalan optimal. Namun, jika sudah sakit parah atau harus menggunakan obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi bayi, sebaiknya Moms tidak perlu menyusui secara langsung.
Baca Juga: Payudara Bisa Sakit Kalau Salah Ukuran, Begini Tips Memilih Ukuran Corong Pompa ASI yang Tepat
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR