Nakita.id - Banyak yang mengira kalau payudara kempes pertanda ASI habis. Tapi pada kenyataannya tidak seperti itu, Moms.
Ada beberapa fakta mengapa payudara kempes atau terlihat kendur setelah masa menyusui.
Simak selengkapnya di sini.
Payudara yang kempes pada ibu menyusui sering kali menjadi sumber kekhawatiran dan kebingungan.
Banyak ibu berpikir bahwa payudara yang kempes adalah tanda bahwa ASI (Air Susu Ibu) sudah habis atau tidak mencukupi untuk bayi.
Namun, sebenarnya ada banyak faktor yang dapat memengaruhi perubahan ukuran dan tekstur payudara selama menyusui.
Inilah fakta seputar payudara yang kempes pada ibu menyusui dan mengapa hal ini tidak selalu berkaitan dengan habisnya ASI.
Salah satu alasan payudara bisa terasa kempes adalah karena produksi ASI yang disesuaikan dengan permintaan.
Ketika bayi tidak menyusu atau menyusu dengan frekuensi yang lebih jarang, produksi ASI bisa terlihat berkurang.
Ini adalah mekanisme alami tubuh yang memungkinkan untuk penyesuaian pasokan ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
Banyak faktor yang mempengaruhi produksi ASI selain frekuensi menyusui, seperti asupan cairan dan nutrisi yang cukup, istirahat yang memadai, dan kesehatan ibu secara keseluruhan.
Baca Juga: Manfaat Minum Air Hangat Sebelum Menyusui, Rahasia yang Jarang Busui Ketahui
Jadi, payudara yang kempes tidak selalu berarti habisnya ASI, tetapi bisa jadi dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.
Payudara yang kempes dapat terjadi dalam situasi-situasi tertentu, seperti ketika bayi mulai tidur lebih lama di malam hari atau ketika ibu merasa stres.
Hal ini bisa terjadi sementara dan kemudian kembali normal ketika bayi kembali menyusu lebih sering atau situasi berubah.
Meskipun payudara terasa kempes, itu tidak berarti payudara kehilangan semua ASI.
ASI diproduksi secara terus-menerus, bahkan ketika payudara terasa lebih lembek atau kempes.
Payudara mungkin terasa lebih penuh lagi setelah bayi menyusu.
Selama menyusui, tekstur payudara ibu dapat berubah.
Payudara mungkin terasa lebih lembut, kempes, atau bahkan bengkak tergantung pada berbagai faktor, termasuk saat menyusui atau setelahnya.
Jika Moms merasa produksi ASI berkurang atau payudara terasa kempes, menyusui lebih sering adalah cara terbaik untuk merangsang produksi ASI.
Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak sinyal yang dikirimkan kepada tubuh untuk memproduksi lebih banyak ASI.
Jika Moms merasa khawatir tentang produksi ASI atau perubahan pada payudara, penting untuk berkonsultasi dengan ahli laktasi atau dokter.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Makanan Penyebab ASI Seret, Ibu Menyusui Wajib Tahu!
Mereka dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang bagaimana cara memastikan bayi mendapatkan cukup ASI dan memberikan saran untuk meningkatkan produksi ASI jika diperlukan.
Stress adalah faktor yang bisa memengaruhi produksi ASI. Ketika ibu merasa stres, produksi ASI bisa berkurang.
Oleh karena itu, menjaga kesejahteraan mental ibu sangat penting selama periode menyusui.
Selama periode menyusui, dukungan dari pasangan, keluarga, dan teman-teman sangat penting.
Pengetahuan yang benar tentang produksi ASI dan tanda-tanda normal yang terkait dengan menyusui bisa membantu mengurangi kecemasan ibu.
Payudara yang kempes selama menyusui adalah hal yang umum terjadi dan tidak selalu berarti bahwa ASI sudah habis.
Produksi ASI adalah proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Penting untuk memahami fakta-fakta seputar perubahan payudara selama menyusui dan tidak terjebak dalam mitos yang dapat menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu.
Jika Moms merasa khawatir tentang produksi ASI atau perubahan pada payudara Moms, berkonsultasilah dengan ahli laktasi atau penyedia kesehatan yang berpengalaman.
Nah, itu dia Moms penjelasan mengenai payudara yang kempes sering dikira ASI habis.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Jadi Tantangan Semua Busui, Ini Berbagai Kebiasaan Penyebab ASI Seret yang Wajib untuk Dihindari
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR