Nakita.id - Berikut ini adalah sejumlah berita terpopuler yang dirangkum oleh Nakita pada hari Rabu (30/8/2023).
1. Obat Kuat Tanpa Bahan Kimia Rekomendasi dr Zaidul Akbar, Dijamin Pasangan Makin Harmonis
Seorang ustaz yang merupakan dokter dan juga pakar obat herbal dr. Zaidul Akbar terpercaya dalam hal obat herbal. Pasalnya berbagai resep yang diberikan sangat manjur untuk kesehatan manusia.
Bahkan, bahan yang disarankan sangat mudah didapatkan sehingga siapa saja bisa mencobanya. Salah satunya obat kuat rekomendasinya ini.
Mengutip dari YouTube Bisikan.com pada Selasa (14/12/2021), dr. Zaidul Akbar merekomendasikan resep obat kuat yang terbuat dari bahan alami.
Ia mengatakan bahwa stamina yang kuat bisa membawa kebahagiaan. Untuk meningkatkan stamina dan gairah, bahan yang dibutuhkan adalah habbatussauda, kunyit, dan madu.
Ketiga herbal ini menurut dr Zaidul Akbar dapat meningkatkan hormon testosteron pada laki-laki sehingga bisa menambah stamina.
Seperti yang kita tahu, habbatussauda memang memiliki khasiat yang tak bisa dibantah lagi.
Mengutip dari Drug and Metabolism Letter, habbatusauda dipercaya sebagai pengganti obat.
Di dalamnya mengandung mineral dan vitamin, termasuk kalori, lemak, karbohidrat, serat, protein, kalsium, seng, tembaga, fosfor, dan masih banyak lagi.
Baca selengkapnya di sini
2. Sudah Mulai Dicairkan, Ini Golongan yang Menerika Bansos PKH
Bantuan sosial Program Keluarga Harapan (bansos PKH) sudah mulai dicairkan. Bansos PKH ini disalurkan pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) RI untuk keluarga tak mampu atau rentan miskin.
Mulai Juli 2023, masyarakat yang sudah terdaftar bisa mencairkan bantuan sosial (bansos) PKH tahap 3, yang akan berlangsung sampai September 2023. Di tahun ini, bantuan PKH diberikan dalam empat tahap, yakni Januari-Maret 2023, April-Juni 2023, Juli-September 2023, dan Oktober-Desember 2023.
Dilansir dari laman resmi Portal Informasi Indonesia, ada sekitar 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima bantuan PKH dan dibagi dalam beberapa kategori.
Golongan yang berhak menerima bantuan PKH Kemensos telah menetapkan ada tujuh golongan yang berhak menerima bantuan PKH, antara lain:
1. Kategori balita usia 0-6 tahun mendapat bantuan dengan sebesar Rp 3.000.000 per tahun atau Rp 750.000 setiap tahap.
2. Kategori ibu hamil dan masa nifas mendapat bantuan dengan sebesar Rp 3.000.000 per tahun atau Rp 750.000 setiap tahap.
3. Kategori siswa jenjang Sekolah Dasar (SD) mendapat bantuan dengan sebesar Rp 900.000 per tahun atau Rp 225.000 setiap tahap.
4. Kategori siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan sebesar Rp 1.500.000 per tahun atau Rp3 75.000 setiap tahap.
5. Kategori siswa jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) mendapat bantuan dengan sebesar Rp 2.000.000 per tahun atau Rp 500.000 setiap tahap.
Baca selengkapnya di sini
3. 6 Aplikasi Pinjol Ilegal Cepat Cair 2023, Tanpa Verifikasi Wajah
Sampai saat ini, keberadaan pinjol ilegal di Indonesia masih merajalela. Selain merugikan secara finansial, aplikasi pinjol ilegal juga bisa meretas data pribadi Moms dan Dads yang pada akhirnya bisa disalahgunakan.
Maka dari itu, sangat penting bagi Moms dan Dads untuk mewaspadai apa saja pinjol ilegal yang masih aktif dan beredar di tengah-tengah kita. Termasuk, aplikasi pinjol ilegal yang cepat cair dan tanpa verifikasi wajah.
1. Pinjaman Online Kilat Rupiah
Aplikasi yang pertama jatuh pada Pinjaman Online Kilat Rupiah, dan bisa diunduh melalui Google Play Store.
Hal ini dikarenakan aplikasi pinjol ilegal ini belum mengantongi izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Moms dan Dads.
Maka dari itu, sebaiknya hindari menggunakan aplikasi pinjol ini meski tawarannya cukup menggiurkan. Apalagi, proses peminjamannya.
2. Go Uang Pinjaman Online
Aplikasi pinjol ilegal berikutnya adalah Go Uang Pinjaman Online, Moms dan Dads.
Go Uang Pinjaman Online ternyata juga belum masuk ke dalam daftar pinjol yang diawasi OJK, Moms dan Dads. Bahkan, Go Uang Pinjaman Online masih ada keberadaannya di Google Play Store.
Baca selengkapnya di sini
4. Masih Sering Disepelekan! Ini Dampak Serius Mesin Cuci Jarang Dibersihkan
Jangan sepelekan, ini akibat dari kebiasaan jarang membersihkan mesin cuci.
Mesin cuci merupakan salah satu penemuan modern yang telah mengubah cara kita mencuci pakaian dengan lebih efisien dan praktis.
Namun, seperti perangkat lainnya, mesin cuci juga memerlukan perawatan yang tepat agar tetap berfungsi dengan baik.
Sayangnya, banyak orang cenderung mengabaikan pentingnya membersihkan mesin cuci secara teratur.
Melansir dari berbagai sumber, berikut dampak negatif dari kebiasaan jarang membersihkan mesin cuci, baik pada kesehatan maupun lingkungan.
1. Pencemaran Lingkungan
Kebiasaan jarang membersihkan mesin cuci dapat berkontribusi pada pencemaran lingkungan. Selama penggunaan rutin, sisa-sisa deterjen, kotoran, dan serpihan kain dapat mengendap di dalam mesin cuci.
Jika tidak dibersihkan secara berkala, akumulasi ini dapat menjadi tempat yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.
Air yang digunakan dalam setiap siklus cucian juga bisa terkontaminasi oleh zat-zat kimia yang tertinggal. Saat air ini dibuang, ia dapat mencemari sistem perairan dan berdampak negatif pada ekosistem air.
Baca selengkapnya di sini
5. Daftar Mitos Pantangan Makanan untuk Ibu Menyusui yang Masih Dipercaya, Ternyata Begini Faktanya
Apakah Moms tahu beberapa mitos pantangan makanan ibu menyusui? Mitos pantangan makanan untuk ibu menyusui ternyata masih banyak dipercaya oleh masyarakat hingga saat ini.
Misalnya, ibu menyusui tidak boleh makan makanan pedas karena bisa sebabkan rasa ASI berubah. Atau, ibu menyusui tidak boleh makan makanan yang mengandung gas karena bisa sebabkan bayi kembung.
Pasalnya, apa yang Moms makan setiap harinya tentu dapat memengaruhi kualitas ASI itu sendiri. Namun lantas, apakah mitos-mitos pantangan makanan untuk ibu menyusui itu benar adanya? Tanpa berlama-lama lagi, yuk kita cari tahu faktanya berikut ini!
1. Makanan Pedas
Makanan yang pertama tentu sering banget dipertanyakan para Moms yang sedang menyusui.
Sebab, mereka percaya bahwa makanan pedas dapat membuat rasa ASI berubah bahkan membuat bayi diare.
Padahal faktanya, rasa pedas dari makanan yang masuk ke ASI justru tidak membahayakan bayi itu sendiri, Moms.
Hal ini dikarenakan bayi sesungguhnya sudah terpapar berbagai jenis rasa melalui cairan ketuban sebelum terlahir.
Maka dari itu, Moms tak seharusnya khawatir untuk makan makanan pedas selama masa menyusui.
Baca selengkapnya di sini
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR