Nakita.id - Pencegahan stunting sangat penting dan harus dilakukan oleh semua pihak.
Ada banyak faktor yang menyebabkan stunting, salah satunya karena menikah pada usia dini.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO), salah satu penyebab masalah stunting di Indonesia adalah pernikahan dini.
Adapun menurut Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2019, sebagai Perubahan Atas UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, pernikahan dini adalah pernikahan anak yang berumur di bawah 19 tahun.
Lantas, apa hubungan antara stunting dengan pernikahan dini?
Dikutip dari Kompas, pada pernikahan dini, perempuan masih dalam rentang usia remaja.
Sebagai ibu, remaja putri belum memiliki mental dan pengetahuan yang cukup tentang kehamilan serta pola asuh anak.
Dari segi fisik, organ reproduksi perempuan belum matang hingga umur 18 tahun.
Jadi, kehamilan dapat berisiko terhadap perkembangan janin hingga mengakibatkan keguguran.
Selain itu, remaja putri masih membutuhkan gizi maksimal hingga berumur 21 tahun.
Apabila mengandung saat usia remaja, tubuh ibu akan berebut gizi dengan bayinya.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Stunting, Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya
Jika selama kehamilan nutrisi ibu tidak mencukupi, bayi dapat lahir dengan berat badan lahir rendah (BLBR) dan berisiko terkena stunting.
Terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi terjadinya pernikahan dini, yakni adat, kondisi ekonomi, dan pernikahan yang tidak diinginkan.
Pada dasarnya, tidak ada patokan khusus mengenai usia ideal kehamilan.
Namun, dari segi biologis, perempuan memiliki tingkat kesuburan tinggi dan sel telur yang berlimpah pada usia 21-35 tahun.
Pada kondisi tersebut, risiko gangguan kehamilan, seperti kelambatan pembukaan jalan lahir dan cacat bayi sangat kecil.
Lalu, apa sebenarnya pengertian stunting itu?
Mengutip Nakita dari Yankes Kemkes, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Ini ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Selanjutnya menurut WHO (2020), stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan atau infeksi berulang, atau kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.
Oleh karena itu, stunting ini dapat dicegah sebelum terjadi.
Mengingat dampaknya yang terasa dalam jangka pendek atau panjang.
Baca Juga: Cara Mencegah Stunting, Ini Beberapa Hal Penting yang Wajib Jadi Perhatian Moms
Rayakan Ultah ke-10, Beautyhaul Berikan Diskon Hingga 90% dari Puluhan Brand Kecantikan di Beautyhaul Mart 2024
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR