Nakita.id - Banyak yang bertanya kapan stunting terlihat? Hal ini memang penting diketahui agar Moms bisa waspada untuk mencegahnya.
Stunting adalah masalah kesehatan global yang telah memengaruhi jutaan anak di seluruh dunia.
Istilah ini mengacu pada pertumbuhan fisik yang terhambat pada anak-anak, yang dapat mengakibatkan dampak serius pada kesehatan dan perkembangan mereka.
Stunting biasanya terjadi pada masa awal kehidupan, dan seringkali tanda-tanda pertumbuhan terhambat ini muncul pada usia yang sangat muda.
Namun, bagaimana kita mengidentifikasi stunting dan kapan tanda-tanda ini mulai terlihat? Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut.
Sebelum kita memahami kapan stunting terlihat, kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan stunting.
Stunting adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika anak mengalami pertumbuhan fisik yang terhambat akibat kekurangan nutrisi yang serius dalam jangka waktu yang cukup lama.
Ini biasanya terjadi selama periode kritis pertumbuhan, yang berlangsung dari saat bayi dalam kandungan hingga dua tahun pertama kehidupan.
Dampak utama stunting adalah anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak seusianya.
Ini bisa memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif mereka, yang pada gilirannya dapat berdampak pada masa depan mereka.
Stunting juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuat anak lebih rentan terhadap penyakit infeksi.
Baca Juga: Turunkan Kualitas Anak Bangsa, Ini Bahaya Stunting Jika Tak Ada Upaya Pencegahan
Tanda-tanda stunting biasanya mulai terlihat pada usia yang sangat muda, dan perkembangan anak yang terganggu dapat mengindikasikan masalah ini.
Berikut adalah beberapa tanda-tanda stunting yang perlu diwaspadai:
Salah satu tMoms paling jelas stunting adalah ketidaksesuaian antara tinggi badan anak dengan perkembangannya.
Anak-anak yang mengalami stunting biasanya lebih pendek dari anak-anak sebaya mereka.
Selain tinggi badan, berat badan anak yang tertinggal juga bisa menjadi indikasi stunting.
Anak-anak yang mengalami stunting sering memiliki berat badan yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak sebaya mereka.
Pada beberapa kasus, kepala anak yang mengalami stunting bisa tampak lebih besar dibandingkan dengan tubuhnya.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya pertumbuhan tubuh yang sesuai dengan pertumbuhan otak.
Kemampuan motorik seperti melempar benda bisa mengalami keterlambatan pada anak yang mengalami stunting.
Mereka mungkin kesulitan melakukan aktivitas fisik yang biasanya sesuai untuk usia mereka.
Selain perkembangan fisik, anak-anak yang mengalami stunting juga bisa mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa.
Baca Juga: Tidak Memberikan Cukup Gizi, Ini Daftar Makanan Pantangan Anak Stunting
Ini bisa mencakup keterlambatan dalam berbicara atau pemahaman bahasa.
Stunting juga dapat memengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak.
Anak-anak yang mengalami stunting mungkin cenderung lebih pemalu atau memiliki masalah dalam berinteraksi dengan anak-anak sebaya mereka.
Anak-anak yang mengalami stunting lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi, karena sistem kekebalan tubuh mereka dapat terganggu akibat kekurangan nutrisi.
Untuk lebih memahami kapan tanda-tanda stunting mulai terlihat, penting untuk mengetahui faktor-faktor penyebabnya.
Stunting tidak hanya terjadi karena kurangnya nutrisi, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya:
Kekurangan gizi, terutama protein dan zat besi, adalah penyebab utama stunting.
Nutrisi yang tidak mencukupi selama masa pertumbuhan dapat menghambat perkembangan fisik dan kognitif anak.
Anak-anak yang sering mengalami infeksi, terutama infeksi saluran pernapasan dan diare, lebih rentan terhadap stunting.
Infeksi dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan pertumbuhan normal.
Akses yang terbatas ke perawatan kesehatan, terutama selama kehamilan dan masa bayi, dapat meningkatkan risiko stunting.
Baca Juga: Waspada Mulai dari Sekarang! Inilah Faktor Stunting dari Lingkungan
Perawatan prenatal yang tidak memadai dan kurangnya imunisasi dapat berkontribusi pada stunting.
Kondisi sanitasi yang buruk, seperti akses terbatas ke air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak, dapat menyebabkan infeksi yang sering dan berdampak negatif pada pertumbuhan anak.
Anak-anak yang tumbuh dalam kondisi kemiskinan atau ketidaksetaraan sosial ekonomi lebih rentan terhadap stunting.
Faktor-faktor ini dapat membatasi akses mereka ke nutrisi yang memadai dan perawatan kesehatan yang baik.
Pencegahan stunting adalah langkah yang paling efektif dalam mengatasi masalah ini.
Ini melibatkan upaya untuk memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan perawatan prenatal yang baik dan nutrisi yang cukup, serta memberikan nutrisi yang memadai kepada bayi dan anak-anak selama dua tahun pertama kehidupan mereka.
Upaya juga harus dilakukan untuk meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak.
Dalam kasus anak-anak yang sudah mengalami stunting, penanganan medis dan gizi yang tepat harus diberikan secepat mungkin.
Ini dapat melibatkan program pemulihan gizi yang dirancang khusus untuk memperbaiki kondisi anak-anak yang terkena stunting.
Stunting adalah masalah serius yang memengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan anak-anak di seluruh dunia.
Tanda-tanda stunting biasanya mulai terlihat pada usia yang sangat muda, dan mencakup tinggi badan dan berat badan yang tertinggal, perkembangan motorik dan bahasa yang tertunda, serta masalah kesehatan yang sering kambuh.
Pencegahan stunting melalui nutrisi yang memadai, perawatan kesehatan, dan sanitasi yang baik adalah langkah yang krusial dalam mengatasi masalah ini.
Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi angka stunting dan memberikan anak-anak peluang yang lebih baik untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Tampil Percaya Diri di Tiap Momen, Fres & Natural EDT Gandeng El Rumi Hadirkan Wangi Segar dan Tahan Lama
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR