Nakita.id - Stunting adalah salah satu masalah kesehatan global yang masih menjadi perhatian serius.
Istilah stunting merujuk pada kondisi ketika pertumbuhan fisik anak terhambat dan si Kecil memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata usia mereka.
Stunting terutama terjadi pada anak-anak di negara-negara berkembang, dan dampaknya bisa sangat merugikan dalam jangka panjang.
Penting untuk memahami bahwa stunting bukanlah masalah yang hanya memengaruhi pertumbuhan fisik anak.
Ini juga memiliki dampak serius pada perkembangan kognitif, kesehatan, dan kemampuan berkontribusi pada masyarakat.
Dan lagi banyak pertanyaan yang muncul apakah stunting bisa menurun secara genetik?
Kabar baiknya, stunting dapat dicegah dan dikurangi melalui berbagai langkah yang tepat.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah penjelasan mengenai apakah stunting bisa menurun secara genetik, yuk simak!
Pertanyaan apakah stunting bersifat genetik adalah pertanyaan yang kompleks.
Stunting umumnya tidak bersifat genetik dalam arti bahwa itu tidak ditentukan oleh satu gen tunggal atau rangkaian gen tertentu.
Namun, faktor genetik dapat berperan dalam risiko seseorang mengalami stunting.
Baca Juga: Bisa Dideteksi Sejak Lahir, Inilah Ciri-ciri Stunting pada Bayi Baru Lahir
Beberapa penelitian telah mencoba untuk menilai sejauh mana faktor-faktor genetik dapat memengaruhi tinggi badan seseorang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gen-gen tertentu dapat berkontribusi pada tinggi badan maksimum yang dapat dicapai seseorang.
Namun, penting untuk diingat bahwa tinggi badan maksimum ini hanya salah satu faktor yang memengaruhi risiko seseorang mengalami stunting.
Studi tentang stunting juga menunjukkan bahwa faktor genetik dapat berinteraksi dengan faktor-faktor lingkungan dalam memengaruhi risiko stunting.
Sebagai contoh, jika seseorang memiliki faktor genetik yang berkontribusi pada tinggi badan yang lebih rendah, tetapi mereka tumbuh dalam lingkungan dengan gizi yang cukup dan sehat, maka mereka mungkin tidak mengalami stunting.
Sebaliknya, seseorang dengan faktor genetik yang serupa yang tumbuh dalam lingkungan dengan gizi yang buruk dan penyakit dapat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stunting.
Faktor lingkungan memainkan peran penting dalam perkembangan stunting.
Faktor-faktor ini termasuk:
1. Gizi
Kekurangan nutrisi, terutama pada masa-masa kritis pertumbuhan, dapat menyebabkan stunting.
Anak-anak yang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup selama 1.000 hari pertama kehidupan mereka berisiko mengalami stunting.
Baca Juga: Alasan Gula Menyebabkan Stunting, Inilah Pentinya Si Kecil Tidak Boleh Kebanyakan Gula
2. Infeksi dan Penyakit
Infeksi kronis, seperti infeksi cacing usus atau penyakit menular lainnya, dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan pertumbuhan anak-anak.
3. Akses Terbatas ke Air Bersih dan Sanitasi
Fasilitas sanitasi yang buruk dan air bersih yang tidak memadai dapat meningkatkan risiko infeksi dan penyakit yang dapat menyebabkan stunting.
4. Praktik Menyusui yang Tidak Tepat
Praktik tidak memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan atau pemberian makanan tambahan yang tidak sesuai dapat meningkatkan risiko stunting.
5. Faktor Lingkungan Lainnya
Polusi udara, paparan pestisida, dan masalah lingkungan lainnya juga dapat mempengaruhi risiko stunting.
Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai apakah stunting menurun secara genetik.
Semoga bermanfaat, Moms!
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR