Pola kontraksi yang berubah ini sering kali menunjukkan bahwa rahim sedang membuka secara progresif.
Selama awal persalinan, interval waktu antara kontraksi mungkin cukup lama, misalnya 15 hingga 20 menit.
Namun, ketika pembukaan rahim terjadi, interval ini cenderung menjadi lebih pendek. Anda mungkin merasa kontraksi terjadi setiap 5 hingga 10 menit.
Penurunan interval waktu antara kontraksi adalah indikator lain bahwa pembukaan rahim sedang berlangsung.
Seiring dengan intensitas kontraksi yang meningkat, banyak wanita melaporkan perasaan tekanan yang bertambah di daerah panggul dan perut bagian bawah selama pembukaan rahim.
Ini bisa terasa seperti dorongan ke bawah atau perasaan berat di daerah panggul. Tekanan ini adalah tanda bahwa bayi sedang bergerak menuju jalan lahir.
Mungkin tampak kontradiktif, tetapi beberapa wanita mengalami penurunan rasa nyeri atau ketidaknyamanan di antara kontraksi selama tahap pembukaan rahim.
Ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa rahim sedang fokus pada pembukaan dan bukan pada kontraksi terus-menerus.
Rasa nyeri ini biasanya muncul kembali saat kontraksi berlangsung.
Pecahnya ketuban atau ketuban yang menetes bisa menjadi tanda pembukaan rahim. Ketika ketuban pecah, cairan ketuban dapat keluar dari vagina.
Ini mungkin terjadi sebelum atau selama kontraksi.
Baca Juga: Kenali 5 Gejala Kontraksi Palsu yang Umum Dirasakan Ibu Hamil
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR