Nakita.id - Kenali bahaya stunting yang bisa dialami oleh anak usia lanjut. Moms wajib tahu!
Stunting umumnya dikenal sebagai masalah pertumbuhan yang dialami oleh anak-anak di usia dini.
Namun, apa yang sering terlupakan adalah bahaya stunting pada usia lanjut.
Mulai dari dampak buruk yang terjadi ketika kondisi stunting tidak diatasi pada tahap perkembangan selanjutnya dalam kehidupan seseorang.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah dampak anak mengalami stunting di usia lanjut.
Seperti sudah dijelaskan, stunting adalah kondisi pertumbuhan yang terhambat pada anak-anak, biasanya terjadi pada masa pertumbuhan mereka dalam 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari hamil hingga usia dua tahun.
Kondisi ini dapat didefinisikan sebagai tinggi badan anak yang jauh lebih pendek dari tinggi badan ideal yang seharusnya mereka capai pada usia tertentu.
Stunting disebabkan oleh defisit gizi kronis, kurangnya nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tubuh yang optimal.
Stunting pada usia lanjut terjadi ketika kondisi ini tidak diatasi selama masa anak-anak, dan individu tersebut tumbuh menjadi orang dewasa dengan masalah pertumbuhan yang berkelanjutan.
1. Masalah Kesehatan Tulang dan Sendi
Stunting pada usia lanjut dapat menyebabkan masalah serius pada kesehatan tulang dan sendi.
Baca Juga: Mencegah Stunting dengan Makanan, Ini Pentingnya Penuhi Gizi Anak
Karena tinggi badan mereka jauh lebih pendek dari yang diharapkan, mereka cenderung memiliki tulang yang lebih kecil dan rentan terhadap masalah tulang seperti osteoporosis.
Kondisi ini dapat membuat mereka lebih rentan mengalami patah tulang dan masalah sendi pada usia lanjut.
2. Risiko Penyakit Jantung dan Diabetes
Individu yang mengalami stunting pada usia lanjut juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan diabetes.
Stunting dapat memengaruhi perkembangan sistem kardiovaskular dan metabolisme tubuh, meningkatkan risiko penyakit-penyakit ini saat mereka bertambah tua.
3. Lemahnya Daya Tahan Tubuh
Pertumbuhan yang terhambat juga dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Individu yang mengalami stunting cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
4. Masalah Pencernaan
Stunting juga dapat memengaruhi sistem pencernaan, sehingga individu yang mengalaminya pada usia lanjut mungkin mengalami masalah pencernaan seperti gangguan penyerapan nutrisi, sembelit, atau gangguan pencernaan lainnya.
Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, stunting pada usia lanjut juga dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental dan kognitif individu. Dampak ini meliputi:
Baca Juga: Pengobatan Alami Stunting Sebagai Upaya Meningkatkan Pertumbuhan dan Kualitas Hidup Anak
1. Keterbatasan Intelektual
Stunting dapat memengaruhi perkembangan otak dan kognisi anak selama masa pertumbuhan mereka.
Hal ini dapat menghasilkan keterbatasan intelektual yang dapat berdampak pada kemampuan belajar dan berfikir.
2. Masalah Kecemasan dan Depresi
Individu yang mengalami stunting pada usia lanjut cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kecemasan dan depresi.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh perasaan rendah diri dan stigmatisme sosial yang sering kali dialami oleh mereka yang mengalami stunting.
3. Rendahnya Prestasi Pendidikan
Stunting juga dapat berdampak pada prestasi pendidikan.
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kesulitan belajar dan mengikuti kurikulum sekolah, yang dapat menghambat peluang mereka untuk mendapatkan pendidikan yang baik.
Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai dampak stunting pada usia lanjut.
Semoga bermanfaat Moms!
Baca Juga: Tindakan Posyandu dalam Penanganan Stunting, Mencegah Masalah Gizi Kronis pada Anak
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR