Nakita.id - Kerokan adalah praktik alternatif yang melibatkan penggunaan alat tumpul, seperti uang logam atau punggung sendok, untuk menggosok kulit dengan tujuan meningkatkan sirkulasi darah dan meredakan gejala tertentu, seperti masuk angin.
Meskipun kerokan adalah praktik yang umum di beberapa budaya, perlu diingat bahwa ada risiko yang terkait dengan penggunaannya, terutama pada anak-anak dan bayi.
Berikut bahaya kerokan pada anak dan bayi serta mengapa perlu berhati-hati.
Kulit anakanak dan bayi lebih sensitif dan tipis daripada kulit orang dewasa.
Praktik kerokan, yang melibatkan gesekan dan tekanan pada kulit, dapat dengan mudah menyebabkan iritasi, lecet, atau luka pada kulit mereka.
Ketika kulit tergores atau lecet akibat kerokan, ada risiko terbukanya pintu masuk bagi bakteri dan kuman.
Ini dapat menyebabkan infeksi kulit yang perlu diobati.
Beberapa bentuk kerokan melibatkan pemanasan alat yang digunakan sebelum diterapkan pada kulit.
Hal ini dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit anak atau bayi yang sangat sensitif.
Tekanan yang kuat saat kerokan dapat menyebabkan hematoma atau memar di bawah kulit anak atau bayi.
Ini bisa menyebabkan rasa sakit dan memerlukan waktu lama untuk sembuh.
Baca Juga: Viral Bayi Dikerok Tubuhnya Oleh Pengasuh karena Demam, Ini Bahaya Kerokan pada Bayi
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR