Jane menyebut tindakan orang lain yang dilihat anak setiap hari yang nantinya akan ditiru dibandingkan nasihat-nasihat verbal yang diberikan orangtua.
Selain lingkungan tempat tinggal, Jane juga mengimbau para orangtua melihat kondisi sekolah anak.
“Pendidikan juga berpengaruh. Kita perlu lihat seperti apa guru-gurunya di sekolah, apakah gurunya juga melakukan kekerasan.
Misalnya secara fisik dengan memukul atau menyentil, itu juga sebenarnya bentuk dari kekerasan,” jelas Jane.
“Jadi, lingkungan dan pendidikan itu tergantung dari apa yang ditampilkan oleh pendidik dan orang-orang di lingkungan anak,” imbuhnya.
“Untuk efek jangka pendek, tentunya bisa memengaruhi kemampuan anak dalam berinteraksi dengan teman-temannya,” kata Jane.
“Kalau anak sering melakukan kekerasan, biasanya teman-temannya jadi menjauhi, sungkan, dan segan untuk mengajaknya bermain,” sambungnya.
Kemudian, efek lainnya adalah hubungan anak dengan orangtua dan kakak adiknya menjadi terganggu.
Sedangkan, efek jangka panjangnya adalah jika dibiarkan anak semakin punya temperamen yang sangat sulit dikendalikan.
“Ketika anak terus dibiarkan melakukan kekerasan, ia tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan emosi yang tepat dan meregulasi emosi yang sedang dirasakan.
Sehingga, sangat mungkin di kemudian hari, ia melakukan kekerasan pada orang-orang yang ada di sekitarnya,” jelas Jane.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR