Nakita.id – Belakangan ini, kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak semakin banyak terjadi.
Bukan cuma secara verbal, tak sedikit anak yang bahkan melakukan kekerasan fisik pada teman-temannya, orangtua, hingga guru di sekolah.
Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan dan memerlukan perhatian segera.
Pasalnya, jika dibiarkan terus menerus, hal ini bisa semakin memburuk dan bukan tidak mungkin menimbulkan korban jiwa.
Lantas, apa sebenarnya faktor penyebab anak melakukan kekerasan?
Untuk membahas lebih lanjut terkait hal ini, Nakita secara eksklusif mewawancarai Jane Cindy Linardi, M.Psi, Psi, CGA, Psikolog Klinis Anak dan Remaja RS Pondok Indah - Bintaro Jaya.
“Banyak sekali faktornya. Faktor pertama adalah faktor anak-anak zaman sekarang sangat mudah mengakses media melalui gadget yang dia miliki,” ujar Jane Cindy Linardi, M.Psi, Psi, CGA, Psikolog Klinis Anak dan Remaja RS Pondok Indah - Bintaro Jaya.
Kemudian, menurut Jane, tontonan anak sehari-hari juga memberikan pengaruh terhadap perilaku anak.
“Kemungkinan besar juga karena tontonan yang dikonsumsi sehari-hari tidak dikontrol oleh orangtua, sehingga sangat mungkin mereka terpapar oleh konten-konten dewasa yang mengandung kekerasan,” jelas Jane.
“Lingkungan tempat tinggal juga memengaruhi, baik orangtua yang melakukan kekerasan, maupun teman di sekitar,” kata Jane.
“Alhasil, kekerasan menjadi bagian sehari-hari dari anak yang melakukan kekerasan,” sambungnya.
Berbicara soal penyebabnya, Jane mengatakan bahwa keluarga merupakan faktor utama perilaku kekerasan oleh anak bisa muncul.
“Faktor utama yang membuat anak cenderung melakukan kekerasan adalah biasanya dari keluarga, baik orangtua ataupun orang yang tinggal serumah dengan anak tersebut setiap harinya melakukan kekerasan,” kata Jane.
“Jadi, anak merasa kekerasan itu adalah hal yang “normal” dalam kesehariannya,” lanjutnya.
Selain itu, para orangtua juga perlu waspada dengan faktor lainnya seperti lingkungan, teman-temannya, area di sekitar rumah, juga pengaruh media dan tontonan.
Benarkah tontonan kekerasan di media dapat berpengaruh pada perilaku kekerasan oleh anak?
“Betul, sangat ada hubungannya antara tontontan kekerasan di media dan perilaku kekerasan yang dilakukan anak.
Terlebih lagi, jika orangtua tidak memantau tontonan yang dikonsumsi anak,” ungkap Jane.
Hal ini pun bisa menjadi semakin parah apabila anak secara terus-menerus dan konsisten menonton yang mengandung kekerasan.
Nantinya anak akan bisa meniru adegan kekerasan yang dikonsumsi dari media.
“Lingkungan tempat tinggal sangat memengaruhi perilaku anak.
Misalnya, jika anak tinggal di lingkungan yang menganggap kekerasan adalah hal “normal”, anak melihatnya setiap hari, nantinya akan sangat mungkin meniru apa yang dilihat,” ujar Jane saat dihubungi oleh Nakita, Jumat (29/9/2023).
Jane menyebut tindakan orang lain yang dilihat anak setiap hari yang nantinya akan ditiru dibandingkan nasihat-nasihat verbal yang diberikan orangtua.
Selain lingkungan tempat tinggal, Jane juga mengimbau para orangtua melihat kondisi sekolah anak.
“Pendidikan juga berpengaruh. Kita perlu lihat seperti apa guru-gurunya di sekolah, apakah gurunya juga melakukan kekerasan.
Misalnya secara fisik dengan memukul atau menyentil, itu juga sebenarnya bentuk dari kekerasan,” jelas Jane.
“Jadi, lingkungan dan pendidikan itu tergantung dari apa yang ditampilkan oleh pendidik dan orang-orang di lingkungan anak,” imbuhnya.
“Untuk efek jangka pendek, tentunya bisa memengaruhi kemampuan anak dalam berinteraksi dengan teman-temannya,” kata Jane.
“Kalau anak sering melakukan kekerasan, biasanya teman-temannya jadi menjauhi, sungkan, dan segan untuk mengajaknya bermain,” sambungnya.
Kemudian, efek lainnya adalah hubungan anak dengan orangtua dan kakak adiknya menjadi terganggu.
Sedangkan, efek jangka panjangnya adalah jika dibiarkan anak semakin punya temperamen yang sangat sulit dikendalikan.
“Ketika anak terus dibiarkan melakukan kekerasan, ia tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan emosi yang tepat dan meregulasi emosi yang sedang dirasakan.
Sehingga, sangat mungkin di kemudian hari, ia melakukan kekerasan pada orang-orang yang ada di sekitarnya,” jelas Jane.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR