Nakita.id - Trauma adalah pengalaman yang berpotensi merusak fisik, emosional, atau psikologis seseorang.
Anak-anak juga dapat mengalami trauma, baik akibat peristiwa kecelakaan, kehilangan orang yang dicintai, atau pengalaman buruk lainnya.
Mengidentifikasi ciri-ciri anak yang mengalami trauma adalah langkah pertama dalam memberikan dukungan yang diperlukan.
Artikel ini akan membahas ciri-ciri umum anak yang mengalami trauma dan cara mendukung mereka.
Anak yang mengalami trauma mungkin menunjukkan perubahan drastis dalam perilaku mereka.
Ini bisa berupa agresi, penarikan diri, atau perubahan pola tidur yang signifikan.
Trauma sering kali memicu perasaan ketakutan dan kecemasan yang berlebihan pada anak.
Mereka mungkin menjadi sangat waspada terhadap lingkungan mereka atau memiliki ketakutan yang tidak masuk akal.
Beberapa anak dapat mengalami reaksi fisik terhadap trauma, seperti sakit kepala, perut kembung, atau gangguan makan.
Kegelisahan adalah gejala umum pada anak yang mengalami trauma.
Mereka mungkin kesulitan tidur atau mengalami mimpi buruk yang terus-menerus.
Anak yang mengalami trauma dapat mengalami perubahan dalam hubungan sosial mereka.
Mereka mungkin menarik diri dari teman-teman atau keluarga, atau mengalami kesulitan dalam membangun hubungan baru.
Beberapa anak mungkin merasa bersalah terkait peristiwa trauma, bahkan jika mereka bukan penyebabnya.
Mereka juga dapat merasa bersalah karena selamat dari peristiwa yang merugikan.
Trauma sering kali membuat anak lebih takut akan kehilangan orang yang dicintai.
Mereka mungkin memerlukan penghiburan ekstra dan kepastian bahwa orang-orang yang mereka cintai aman.
Ajak anak untuk berbicara tentang perasaan mereka.
Cobalah untuk mendengarkan tanpa menghakimi atau memberikan solusi.
Ini membantu mereka merasa didengar dan didukung.
Pastikan bahwa anak merasa aman di rumah dan di sekitar Anda.
Hindari situasi yang bisa memicu ketakutan atau kecemasan mereka.
Baca Juga: Blak-blakan Maia Estianty Ungkap Alasan Irwan Mussry Ogah Memiliki Anak: 'Trauma...'
Dorong anak untuk melakukan aktivitas yang mereka nikmati.
Ini bisa membantu mereka merasa lebih baik dan mengalihkan perhatian dari perasaan traumatis.
Anak-anak seringkali memerlukan kejelasan tentang apa yang terjadi.
Beri tahu mereka apa yang bisa mereka harapkan dan pastikan mereka tahu bahwa Anda akan selalu ada untuk mereka.
Jika ciri-ciri trauma terus berlanjut atau semakin parah, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional.
Terapis anak yang berpengalaman dapat membantu anak mengatasi trauma dan mengembangkan keterampilan penanganan yang sehat.
Terapi bermain adalah metode terapeutik yang efektif untuk anak-anak yang mengalami trauma.
Ini memungkinkan mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka melalui permainan dan kreativitas.
Proses pemulihan dari trauma memerlukan waktu.
Jangan terlalu mendesak anak untuk pulih atau melupakan peristiwa tersebut terlalu cepat.
Trauma memengaruhi seluruh keluarga.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Kerap Dilakukan, Inilah Risiko Membentak Anak! Sangat Sulit Disembuhkan
Pastikan bahwa seluruh anggota keluarga juga mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.
Memahami lebih lanjut tentang bagaimana trauma memengaruhi anak-anak dapat membantu Anda memberikan dukungan yang lebih baik.
Bacalah buku, ikuti pelatihan, atau konsultasikan dengan profesional jika perlu.
Anak-anak belajar dari contoh yang Anda berikan.
Cobalah untuk menjaga ketenangan dan menjalin hubungan yang positif dengan mereka.
Ingatlah bahwa setiap anak berbeda, dan waktu yang diperlukan untuk pemulihan dapat bervariasi.
Dukungan dan pengertian dari orang tua dan keluarga adalah faktor penting dalam membantu anak mengatasi trauma dan tumbuh menjadi individu yang lebih kuat dan tangguh.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Gunakan Sepatu dengan Lampu yang Menyala, Seorang Anak Alami Kejadian Nahas Hingga Trauma
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR