Gejala pencernaan ini bisa muncul bersamaan dengan gejala kulit atau secara terpisah.
Beberapa bayi dengan alergi telur bisa mengalami kesulitan bernapas, hidung tersumbat, bersin, atau batuk.
Gejala ini mirip dengan gejala alergi pernapasan lainnya.
Bayi dengan alergi telur mungkin mengalami bengkak pada area tertentu, seperti bibir, kelopak mata, atau wajah.
Bengkak ini dapat berkembang dengan cepat dan memerlukan perhatian medis segera.
Ini adalah reaksi alergi yang sangat serius dan potensial mematikan.
Reaksi anafilaksis termasuk gejala seperti sulit bernapas, penurunan tekanan darah, pembengkakan tenggorokan, pusing, dan mungkin kehilangan kesadaran.
Jika bayi mengalami reaksi anafilaksis, segera hubungi layanan gawat darurat.
Alergi telur pada bayi disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap protein tertentu dalam telur.
Protein ini dapat ditemukan baik dalam putih telur maupun kuning telur.
Reaksi alergi terjadi ketika tubuh bayi salah mengidentifikasi protein dalam telur sebagai ancaman dan merespons dengan merilis histamin dan zat kimia lainnya yang menyebabkan gejala alergi.
Baca Juga: 3 Resep MPASI Bahan Dasar Telur yang Praktis dan Lezat, Yuk Coba Buat!
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR