Nakita.id - Waspadai gaya hidup yang dapat memicu stunting anak, Moms wajib hindari!
Stunting adalah kondisi yang biasanya diukur dengan menggunakan Indeks Pembangunan Anak (IHA).
Pengukurannya melibatkan tinggi badan anak yang disesuaikan dengan usianya.
Stunting mengindikasikan bahwa pertumbuhan anak telah terhambat, dan anak tersebut tidak mencapai tinggi badan yang sesuai dengan usianya.
Ini adalah masalah kesehatan masyarakat yang kompleks dan bervariasi tergantung pada faktor-faktornya.
Sebut saja gizi, kesehatan, sanitasi, akses terhadap perawatan medis, dan faktor lingkungan lainnya.
Stunting bukan hanya masalah ukuran fisik semata.
Dampaknya sangat serius dan dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan anak.
Anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan perkembangan mental dan kognitif, yang dapat memengaruhi kemampuan belajar dan prestasi akademik mereka.
Selain itu, stunting juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas di masa dewasa.
Melansir dari berbagai sumber, Moms perlu tahu kalau ada gaya hidup yang bisa memicu stunting pada anak.
Baca Juga: Bahaya Stunting untuk Kesehatan Tulang, Ketahui Cara Mengatasinya Agar Tak Berdampak Jangka Panjang
Banyak faktor yang dapat memicu stunting pada anak-anak, dan beberapa di antaranya berkaitan dengan gaya hidup sehari-hari.
Berikut adalah faktor-faktor gaya hidup yang dapat berkontribusi pada stunting:
1. Pola Makan yang Tidak Seimbang
Gaya hidup yang paling penting dalam kaitannya dengan stunting adalah pola makan.
Anak-anak yang tidak mendapatkan gizi yang cukup dan makanan bergizi cenderung lebih rentan terhadap stunting.
Pola makan yang tidak seimbang, rendah akan nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan mineral, dapat menghambat pertumbuhan anak.
Anak-anak yang sering mengonsumsi makanan cepat saji, makanan ringan yang tinggi gula dan rendah gizi, atau diet yang tidak seimbang secara nutrisi, berisiko tinggi mengalami stunting.
2. Infeksi dan Penyakit yang Berulang
Infeksi dan penyakit kronis seperti diare, malaria, atau infeksi saluran pernapasan atas yang sering terjadi pada anak-anak dapat mengganggu penyerapan nutrisi dalam tubuh.
Ketika anak sering terkena infeksi, tubuh mereka akan lebih banyak menggunakan sumber daya untuk melawan infeksi daripada untuk pertumbuhan.
Akibatnya, pertumbuhan anak menjadi terhambat.
3. Pola Tidur yang Tidak Cukup
Tidur yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Pola tidur yang buruk atau tidak cukup tidur dapat mengganggu pelepasan hormon pertumbuhan yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh.
Anak-anak yang sering tidur terlambat atau memiliki waktu tidur yang tidak teratur mungkin berisiko mengalami stunting.
4. Ketidakcukupan Asupan Cairan
Ketidakcukupan asupan cairan, terutama dalam iklim panas, dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat memengaruhi kesehatan anak dan pertumbuhannya.
Dehidrasi dapat mengganggu fungsi organ tubuh dan penyerapan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan.
5. Kurangnya Sanitasi Lingkungan
Sanitasi yang buruk berdampak pada risiko anak mengalami stunting.
Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan infeksi pada anak.
Alhasil, si Kecil rentan terkena penyakit dan dapat mengganggu proses pencernaan.
Baca Juga: Segera Atasi Masalah Kesehatan Ini karena Bisa Memicu Stunting
Kondisi ini juga bisa berpengaruh pada kurangnya kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR