Nakita.id - Kenali bahaya stunting untuk kesehatan tulang dan bagaimana cara untuk mengatasinya agar tak berdampak jangka panjang.
Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik anak terhambat dan tidak sesuai dengan perkiraan usianya.
Anak-anak yang mengalami stunting biasanya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak sebaya mereka.
Kondisi ini terjadi akibat kekurangan gizi sejak dini, terutama kekurangan protein, energi, dan nutrisi penting lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal.
Stunting dapat terjadi selama masa janin ketika ibu hamil mengalami kekurangan gizi, dan bayi yang lahir dari ibu tersebut dapat memiliki risiko stunting yang tinggi.
Kekurangan gizi pada masa kanak-kanak awal, yaitu selama dua tahun pertama kehidupan, juga merupakan faktor risiko utama untuk stunting.
Melansir dari berbagai sumber, stunting dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan tulang anak.
Berikut adalah beberapa dampak stunting pada kesehatan tulang:
1. Kurangnya Kepadatan Tulang
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tumbuh dengan baik.
Hal ini dapat berlanjut hingga dewasa, meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang di kemudian hari.
Baca Juga: Perilaku Anak Stunting Berbeda dengan Anak yang Tumbuh Kembangnya Optimal, Ini Dampak Buruknya
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR