Contohnya adalah penutup tangan atau alat yang menghalangi akses jempol ke mulut.
Jika kebiasaan mengisap jempol berlanjut hingga usia yang lebih lanjut dan menyebabkan permasalahan, bicarakan dengan dokter anak.
Dokter anak dapat memberikan saran dan rekomendasi yang sesuai untuk situasi yang Moms hadapi.
Ketika bayi mencari sesuatu untuk diisap, tawarkan alternatif yang lebih aman.
Misalnya seperti dot atau mainan yang dirancang khusus untuk meredakan gusi.
Jika anak sudah cukup besar, libatkan anak dalam pembicaraan tentang menghentikan kebiasaan mengisap jempol.
Ajak anak untuk merasa memiliki kontrol atas keputusan ini.
Itu tadi penjelasan lengkap mengenai normal atau tidaknya kebiasaan mengisap jempol pada bayi. Juga, beberapa cara mengatasinya.
Dengan perhatian yang tepat, Moms dapat membantu bayi menghentikan kebiasaan ini tanpa menimbulkan tekanan atau kecemasan yang tidak perlu.
Semoga artikel diatas bermanfaat dan selamat mencoba.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR