Nakita.id - Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tanggal 16 Oktober.
Tema Hari Pangan Sedunia tahun 2023 ini adalah 'Air Adalah Kehidupan, Air Adalah Makanan, Jangan Tinggalkan Siapa Pun'.
Melalui momentum Hari Pangan Sedunia ini, diharapkan masyarakat seluruh dunia dapat menjaga ketersediaan air bersih untuk mendukung keberlangsungan kehidupan.
Apalagi, kita tahu bahwa air bersih sangat banyak digunakan di segala sektor. Termasuk, dalam mengolah makanan.
Apabila air bersih menjadi tercemar, tentu aktivitas mengolah makanan dapat menjadi sulit.
Ditambah, masyarakat bisa saja berebut hanya untuk memperoleh akses air bersih di sekitarnya.
Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS menekankan bahwa air sangat digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
"Untuk mandi, mencuci, pergi ke toilet. Ada juga yang untuk diminum, mengolah makanan, bahkan untuk menjaga kebersihan, dan sebagainya," sebut Prof. Hardin saat ditanyai Nakita secara eksklusif, Kamis (19/10/2023).
Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menyampaikan, apabila ingin berhemat, hal pertama yang bisa dilakukan adalah mengatur sumber air yang masuk ke rumah.
"Jangan sampai alirannya bocor. Entah itu pipanya, entah itu salurannya, entah itu kerannya," tegasnya.
"Jadi secara umum, bagaimana menghemat air yang masuk ke rumah? Tentunya penggunaannya perlu dihemat," lanjutnya menegaskan.
Baca Juga: Bukan Hanya Nutrisi, Berikut Pentingnya Sanitasi Untuk Cegah Stunting
Prof. Hardin memberikan contoh ketika sedang mandi.
"Kalau (mandi) cukup dengan dua ember, kenapa harus lima ember? Kalau mandinya cukup 10 menit, kenapa harus 20 menit ya bermandi ria?" ujarnya.
Begitu pun ketika sedang mengolah makanan dan mencuci piring.
"Kalau cuci piring misalnya, setelah disabun dibilas dicuci sekali dua kali sudah selesai, kenapa harus berkali-kali? Yang penting kan sudah bersih," tambahnya.
"Begitu juga untuk minuman. Kalau kita enggak minum lagi dari gelas ya jangan sampai kita sisakan kemudian nanti terbuang," tambahnya lagi.
Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia ini mengatakan, jika air minuman dalam gelas terpaksa harus dibuang akibat sudah lama ditinggali, cukup siramkan ke taman atau pekarangan rumah.
Mulai dari tanaman yang ada bunganya, halaman yang ditumbuhi pohon, dan lain sebagainya.
"Jadi, bukan hanya sekadar dibuang saja. Misalnya ke tempat cuci tangan," sebut Prof. Hardin.
Tak hanya itu, peran anggota keluarga lainnya juga ternyata sangat penting menurut Prof. Hardin.
Maka dari itulah, dirinya mengimbau anggota keluarga untuk berperan aktif dalam penggunaan air secara bijak.
Baca Juga: 8 Cara Menghemat Air di Rumah Secara Simple, Jangan Boros Lagi saat Mandi dan Mencuci Baju
Misalnya, ketika sedang mengambil air minum untuk anak.
"Kalau anak ingin minum, minumlah sesuai kebutuhan anak tersebut," ujar Prof. Hardin.
"Kalau minumnya setengah gelas, ambil setengah gelas dari tempatnya.
Jangan ambil penuh langsung kemudian dibiarkan begitu saja," lanjutnya.
Menurut Prof. Hardin, banyak orang menganggap minuman yang dibiarkan dalam waktu lama bisa saja sudah terkena hinggapan lalat.
Atau bahkan, bisa saja terpapar kotoran dan debu yang masuk ke dalam ruangan.
Sehingga, mau tidak mau, minuman tersebut akhirnya tidak dapat diminum dan harus dibuang sembarangan.
Itu tadi beberapa tips bijak memanfaatkan air bersih di rumah ya, Moms dan Dads.
Moms dan Dads bisa terapkan kebiasaan ini sedini mungkin, ya.
Hal ini bertujuan agar akses air bersih tidak semakin berkurang di lingkungan sekitar.
Selamat mencoba!
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR