Prof. Hardin memberikan contoh ketika sedang mandi.
"Kalau (mandi) cukup dengan dua ember, kenapa harus lima ember? Kalau mandinya cukup 10 menit, kenapa harus 20 menit ya bermandi ria?" ujarnya.
Begitu pun ketika sedang mengolah makanan dan mencuci piring.
"Kalau cuci piring misalnya, setelah disabun dibilas dicuci sekali dua kali sudah selesai, kenapa harus berkali-kali? Yang penting kan sudah bersih," tambahnya.
"Begitu juga untuk minuman. Kalau kita enggak minum lagi dari gelas ya jangan sampai kita sisakan kemudian nanti terbuang," tambahnya lagi.
Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia ini mengatakan, jika air minuman dalam gelas terpaksa harus dibuang akibat sudah lama ditinggali, cukup siramkan ke taman atau pekarangan rumah.
Mulai dari tanaman yang ada bunganya, halaman yang ditumbuhi pohon, dan lain sebagainya.
"Jadi, bukan hanya sekadar dibuang saja. Misalnya ke tempat cuci tangan," sebut Prof. Hardin.
Tak hanya itu, peran anggota keluarga lainnya juga ternyata sangat penting menurut Prof. Hardin.
Maka dari itulah, dirinya mengimbau anggota keluarga untuk berperan aktif dalam penggunaan air secara bijak.
Baca Juga: 8 Cara Menghemat Air di Rumah Secara Simple, Jangan Boros Lagi saat Mandi dan Mencuci Baju
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR