Tabloid-Nakita.com – Melindungi anak agar terhindar dari berbagai macam bahaya merupakan tugas Mama. Namun, terlalu overprotektif juga tidak baik. Anak akan jadi sulit berkembang baik dari segi motorik maupun kemampuan sosialnya. Mama harus menjaga diri agar tidak terlalu mengekangnya. Inilah tanda orangtua overprotektif terhadap anak.
1.Menjaga anak bermain terlalu dekat
Bermain di taman atau di luar rumah memang sangat berisiko membuat anak terjatuh atau terluka. Namun, lingkungan luar ruangan mengajarkan padanya banyak hal. Mama yang overprotektif biasanya berada dekat saat bermain di taman. Biasanya Mama sering berteriak dan bereaksi cepat untuk melarang melakukan hal ini dan hal itu.
Baca juga:
2.Memaksanya belajar dan belajar
Mama yang overprotektif biasanya menuntut anak untuk berprestasi di sekolah. Meminta anak duduk tenang dan menyodorkan aneka pekerjaan rumah menjadi hal yang harus dilakukan bagi Mama. Mama juga mengajarkan padanya hal-hal yang belum diajarkan di sekolah. Setiap hari harus dipenuhi dengan belajar, belajar dan belajar.
3.Memaksanya untuk tetap bersih
Selain senang mengikuti kemana anak pergi, Mama yang terlalu overprotektif biasanya selalu memberikan cairan pembersih tangan kepada anak. Anak sedikit kotor saja, Mama pasti panik. Hal ini justru membuat anak malas dan takut melakukan eksplorasi. Menjaga kebiasaan mencuci tangan di waktu penting justru lebih baik. Pastikan ia bersih ketika sebelum makan dan sesudah dari toilet dan dari luar ruangan sudah cukup menjaga kebersihan.
Baca juga: Jangan terlalu memaksa anak. Ini akibatnya!
4.Tidak meminta anak untuk mencoba
Mama cenderung melarang anak untuk mencoba hal-hal baru. Mama tidak mau mengambil banyak risiko. Hal ini justru membahayakan di kemudian hari karena rasa penasaran akan muncul. Orangtua yang overprotective juga cenderung melakukan persiapan berlebihan ketika anak akan melakukan hal-hal baru. Rasa tertekan ketika melakukan sesuatu justru membuat anak lebih sering melakukan kesalahan.
5.Terlalu mudah menyerah
Kegagalan adalah hal yang wajar dialami. Misalnya ketika belajar naik sepeda, anak pasti terjatuh beberapa kali. Tanda orangtua overprotektif terhadap anak biasanya tidak membiarkan anak mencoba lagi ketika terjadi kesalahan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Chester Goad mengungkapkan generasi muda saat ini tidak memiliki keterampilan yang banyak dibanding generasi sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh orangtua yang terlalu mencampuri urusan anak dan menyebabkan anak tak banyak mencoba dan merasakan kegagalan.
Tabloid-Nakita.com – Melindungi anak agar terhindar dari berbagai macam bahaya merupakan tugas Mama. Namun, terlalu overprotektif juga tidak baik. Anak akan jadi sulit berkembang baik dari segi motorik maupun kemampuan sosialnya. Mama harus menjaga diri agar tidak terlalu mengekangnya. Inilah tanda orangtua overprotektif terhadap anak.
1.Menjaga anak bermain terlalu dekat
Bermain di taman atau di luar rumah memang sangat berisiko membuat anak terjatuh atau terluka. Namun, lingkungan luar ruangan mengajarkan padanya banyak hal. Mama yang overprotektif biasanya berada dekat saat bermain di taman. Biasanya Mama sering berteriak dan bereaksi cepat untuk melarang melakukan hal ini dan hal itu.
2.Memaksanya belajar dan belajar
Mama yang overprotektif biasanya menuntut anak untuk berprestasi di sekolah. Meminta anak duduk tenang dan menyodorkan aneka pekerjaan rumah menjadi hal yang harus dilakukan bagi Mama. Mama juga mengajarkan padanya hal-hal yang belum diajarkan di sekolah. Setiap hari harus dipenuhi dengan belajar, belajar dan belajar.
3.Memaksanya untuk tetap bersih
Selain senang mengikuti kemana anak pergi, Mama yang terlalu overprotektif biasanya selalu memberikan cairan pembersih tangan kepada anak. Anak sedikit kotor saja, Mama pasti panik. Hal ini justru membuat anak malas dan takut melakukan eksplorasi. Menjaga kebiasaan mencuci tangan di waktu penting justru lebih baik. Pastikan ia bersih ketika sebelum makan dan sesudah dari toilet dan dari luar ruangan sudah cukup menjaga kebersihan.
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR