Dr. Ade juga menyebut, penyediaan junk food biasanya dilakukan oleh keluarga dimana ibunya tidak memiliki banyak waktu untuk memasak atau sedang menjalani karier.
"Jadi, tidak selalu junk food itu merupakan sesuatu yang buruk.
Tapi justru, menjadi jalan keluar atau way out untuk ibu-ibu yang bekerja secara full time di luar rumah dan tetap harus menyediakan makanan untuk keluarganya," jelas Dr. Ade yang saat ini menjabat sebagai Ketua Program Studi Psikologi juga Dekan Fakultas Seni dan Ilmu Pengetahuan di Sampoerna University.
Meski menjadi solusi cepat untuk menyediakan makanan di rumah, dirinya sangat menekankan untuk tetap menyeimbangkan makanan-makanan yang disajikan di rumah.
Misalnya, setiap hari Sabtu dan Minggu, ibu bisa memasak sendiri di rumah dengan menggunakan bahan-bahan sehat sekaligus segar.
"Bukan berarti junk food dianjurkan ya, tapi kita juga harus melihat apakah ibu yang baru saja pulang bekerja itu mampu memasak untuk keluarganya di rumah," ujar Dr. Ade.
"Kalau ibu menyediakan junk food buat keluarganya karena tidak ada jalan lain, bagi saya tidak apa-apa.
Asalkan, pemberian makanannya harus seimbang ya," sarannya.
Kemudian, ketika ibu memiliki banyak waktu luang, dirinya sangat menyarankan untuk memasak makanan sendiri di rumah.
Tentunya makanan yang dimasak haruslah tetap bergizi dan seimbang untuk keluarga, terutama anak.
Baca Juga: Cara Mencegah Preeklampsia Saat Hamil Supaya Calon Buah Hati Bisa Lebih Sehat
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR