Pada kesempatan tersebut, Garg mengatakan bahwa program #GentingBerbagi diharapkan mampu membuat generasi muda memiliki masa depan yang lebih baik.
"Stunting menghalangi generasi muda untuk berkontribusi pada perekonomian Indonesia. Dunia usaha di industri keuangan digital tidak hanya bertugas untuk meningkatkan inklusi keuangan, tetapi juga harus turut serta memberantas stunting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.
Meski begitu, Garg mengaku, gerakan #GentingBerbagi bukan menjadi yang pertama bagi Kredivo.
Sejak 2021, Kredivo berkomitmen aktif mengedukasi pencegahan stunting di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) di Indonesia. Program corporate social responsibility (CSR) juga turut menggandeng organisasi 1000 Days Fund sebagai mitra.
Baca Juga: Dampak Stunting Saat Anak Balita, Si Kecil Bisa Alami Kondisi Seperti Ini
Sepanjang 2022, lebih dari 300 ribu titik juga ikut menjadi fokus edukasi Kredivo dan 1000 Days Fund terkait pencegahan stunting. Program ini telah membuat 7 dari 10 orangtua mengubah pola pengasuhan anak untuk mendukung kualitas hidup generasi masa depan bangsa.
Sementara itu, Pelaksana Harian Ketua Umum Kamar Dagang (Kadin) Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi yang juga hadir dalam acara mengatakan, program BERES merupakan salah satu upaya nyata yang dilakukan Kredivo, Kadin, serta pemerintah.
Lewat program BERES, para inisiator akan melakukan sejumlah program terukur. Salah satunya, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diberikan kepada balita berat badan tidak naik, berat badan kurang, dan gizi kurang.
Harapannya, kegiatan kolaboratif ini mampu mencegah angka kurang gizi dan stunting, sehingga setiap anak dapat berkembang dengan potensi penuh agar menjadi generasi yang sehat.
"Gotong royong untuk mengentaskan stunting dan kemiskinan ekstrim model pentahelix ini akan terus kami lanjutkan, sehingga pelaksanaannya bukan hanya dalam bentuk gagasan,” ujar Yukki.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Yussy Maulia |