Nakita.id – Kemiskinan ekstrem dan gagal tumbuh (stunting) masih menjadi isu sosial yang perlu mendapat perhatian banyak pihak. Sebab, keduanya saling memengaruhi.
Karena kemiskinan ekstrem, banyak keluarga kesulitan menyediakan makanan bernutrisi bagi anak-anak mereka.
Jika dibiarkan, anak dengan nutrisi buruk akan berpotensi mengalami stunting yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka secara fisik dan mental.
Hingga akhir 2022, Survei Status Gizi Nasional (SSGI) menemukan bahwa prevalensi stunting di Indonesia juga masih berada di bawah target yang dicanangkan pemerintah, yakni 21,6 persen dari target 3,8 persen.
Menyadari akan pentingnya pengentasan stunting, perusahaan pembiayaan finansial, Kredivo, tergerak untuk menggelar program #GentingBerbagi (Gerakan Lawan Stunting Bersama Bagi Negeri).
Baca Juga: Belanja Fesyen di Gerai Offline Kian Digemari, H&M Gandeng Kredivo Hadirkan Opsi Pembayaran Terbaru
Kegiatan yang diinisiasi bersama program Bersama Entaskan Stunting (BERES) ini mengusung konsep pentahelix dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari pemerintah, organisasi, hingga pelaku usaha.
Sejak 25 Agustus 2023, Program #GentingBerbagi memiliki skema dengan memberikan bantuan Rp 100 dari admin fee pada setiap transaksi pembiayaan tenor 30 hari dan 3 bulan.
Donasi yang dikumpulkan kemudian diberikan setiap bulan kepada tiga mitra implementor, yakni Lazismu, Baitul Maal Hidayatullah, dan Dompet Dhuafa. Ketiga mitra ini selanjutnya akan menyalurkan bantuan dan edukasi di wilayah dan komunitas yang rawan stunting.
Berkat upaya tersebut, Kredivo pun berhasil menjadi salah satu perusahaan swasta yang meraih apresiasi sebagai tokoh akselerator dalam agenda talkshow bertajuk “Pencanangan Inisiatif Gotong Royong Untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem”, Kamis (26/10/2023).
Baca Juga: Perawatan Anak Stunting, Jika Diabaikan Bisa Berdampak pada Kognitif hingga Kesehatan Si Kecil
Penghargaan yang digelar pemerintah bersama Kompas Gramedia Group ini diberikan langsung kepada Group CEO and Co-Founder Kredivo Group, Akshay Garg.
Pada kesempatan tersebut, Garg mengatakan bahwa program #GentingBerbagi diharapkan mampu membuat generasi muda memiliki masa depan yang lebih baik.
"Stunting menghalangi generasi muda untuk berkontribusi pada perekonomian Indonesia. Dunia usaha di industri keuangan digital tidak hanya bertugas untuk meningkatkan inklusi keuangan, tetapi juga harus turut serta memberantas stunting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.
Meski begitu, Garg mengaku, gerakan #GentingBerbagi bukan menjadi yang pertama bagi Kredivo.
Sejak 2021, Kredivo berkomitmen aktif mengedukasi pencegahan stunting di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) di Indonesia. Program corporate social responsibility (CSR) juga turut menggandeng organisasi 1000 Days Fund sebagai mitra.
Baca Juga: Dampak Stunting Saat Anak Balita, Si Kecil Bisa Alami Kondisi Seperti Ini
Sepanjang 2022, lebih dari 300 ribu titik juga ikut menjadi fokus edukasi Kredivo dan 1000 Days Fund terkait pencegahan stunting. Program ini telah membuat 7 dari 10 orangtua mengubah pola pengasuhan anak untuk mendukung kualitas hidup generasi masa depan bangsa.
Sementara itu, Pelaksana Harian Ketua Umum Kamar Dagang (Kadin) Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi yang juga hadir dalam acara mengatakan, program BERES merupakan salah satu upaya nyata yang dilakukan Kredivo, Kadin, serta pemerintah.
Lewat program BERES, para inisiator akan melakukan sejumlah program terukur. Salah satunya, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diberikan kepada balita berat badan tidak naik, berat badan kurang, dan gizi kurang.
Harapannya, kegiatan kolaboratif ini mampu mencegah angka kurang gizi dan stunting, sehingga setiap anak dapat berkembang dengan potensi penuh agar menjadi generasi yang sehat.
"Gotong royong untuk mengentaskan stunting dan kemiskinan ekstrim model pentahelix ini akan terus kami lanjutkan, sehingga pelaksanaannya bukan hanya dalam bentuk gagasan,” ujar Yukki.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Yussy Maulia |