Nakita.id - Isu kemiskinan esktrem dan stunting masih menjadi fokus utama pemerintahan Indonesia. Penyebab munculnya stunting dilatarbelakangi oleh fenomena kemiskinan ekstrem yang terjadi.
Hal inilah yang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan masalah kemiskinan ekstrem nasional di tahun 2024 hilang menjadi 0 persen dan masalah stunting turun menjadi 14 persen.
Salah satunya adalah melalui pendekatan Pentahelix dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Pentahelix yang merupakan kolaborasi antar pemerintah dan perusahaan ini disebut dapat berdampak nyata dan terukur untuk mewujudkan bonus demografi menjadi unggulan dan keuntungan Indonesia Emas di 2045.
Pengentasan stunting dilakukan oleh banyak pihak, salah satunya melalui pengusaha dengan melakukan pemberdayaan masyarakat produktif dan individu produktif, serta UKM. Tak hanya itu, kelompok masyarakat juga bisa berperan melalui intervensi spesifik untuk mencegah terjadinya stunting.
Untuk mengapresiasi upaya nyata mengentaskan kemiskinan ekstrem dan stunting, KG Media menggelar talkshow dengan mengusung tema 'Apresiasi Akselerator Entas Stunting dan Kemiskinan Ekstrem', yang digelar di Studio 1 Kompas TV, Kamis (26/10/2023).
Kegiatan ini menjadi wadah bagi para tokoh akselerator yang berhasil menginspirasi untuk membagikan kisah mereka dalam upaya pengentasan kemiskinan dan penurunan stunting.
Tak hanya itu, talkshow ini juga menjadi momen pemberian apresiasi kepada kepala daerah dan perusahaan swasta yang telah menunjukkan kontribusi nyata dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Wakil Presiden RI, K. H. Ma'ruf Amin yang hadir memberikan sambutan, menegaskan bahwa pemerintah telah melaksanakan program percepatan penurunan stunting selama lima tahun sejak 2018.
Ia pun menggarisbawahi bahwa Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting hingga berada di angka 14 persen.
"Kita punya waktu satu tahun ke depan untuk mencapai target prevalensi stunting 14 persen pada 2024," tutur Ma'ruf.
Baca Juga: Upaya Posyandu Memberi Arahan Pencegahan Stunting Agar Anak Tumbuh Kembangnya Optimal
Atas Komitmen dan upaya PT Heinz ABC Indonesia dalam membantu pemerintah mengentaskan stunting ini pun diapresiasi oleh Pemerintah dan diberikan penghargaan oleh Kompas Gramedia Group sebagai tokoh akselerator dalam Pencanangan Inisiatif Gotong Royong Untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem yang langsung diterima oleh General Counsel, Head of Corporate & Regulatory Affairs, Kraft Heinz Indonesia & Papua New Guinea, Mira Buanawati.
Salah satu yang dilakukan PT Heinz ABC Indonesia adaah turut berkomitmen membantu memberikan edukasi mengenai makanan sehat dan bergizi lewat gerakan budaya gemar makan ikan.
Berkat gerakan #KeluargaGemarIkan dan #SatuResepSeratusKebaikan, Heinz memperoleh penghargaan karena berhasil menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Adapun penghargaan yang diberikan pada gelaran talkshow itu diberikan langsung kepada General Counsel, Head of Corporate and Regulatory Affairs, Kraft Heinz Indonesia dan Papua New Guinea Mira Buanawati.
Untuk mendukung tumbuh kembang anak serta membentuk generasi yang sehat dan cerdas, pemberian makanan bergizi tentu perlu diperhatikan, khususnya protein hewani.
Ada beragam protein hewani dan salah satunya adalah ikan yang mudah dan ditemui di Indonesia. Namun sayangnya, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih cukup rendah.
Menurut riset Kementerian Kelautan dan Perikanan RI pada Juli 2023 menunjukkan angka konsumsi ikan masyarakat Indonesia berada pada angka 55,37 kilogram per kapita.
Angka ini masih jauh dari target nasional, yakni 62,05 kilogram per kapita.
Akibat dari rendahnya konsumsi ikan ini timbul malnutrisi pada ibu hamil maupun anak di masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
Maka itulah pemerintah bersama Heinz mendorong kampanye GEMARIKAN untuk menciptakan generasi Indonesia yang sehat dan cerdas.
Dengan mengangkat tema #KeluargaGemarIkan Bersama ABC untuk Masyarakat Sehat dan Cerdas’, kegiatan edukasi ini melibatkan diantaranya pemerintah, pakar, komunitas, hingga media massa.
Sebagai perusahaan yang telah hadir selama hampir 50 tahun di Indonesia, Heinz ABC terus berinovasi dengan membudayakan konsumsi ikan di tengah masyarakat melalui upaya membangun pemahaman yang benar dan terintegrasi.
Terlebih soal manfaat dan kandungan gizi ikan sebagai sumber protein bagi kesehatan dan kecerdasan manusia, salah satunya dengan lewat produk Sarden ABC.
Untuk diketahui, berbagai varian produk olahan Sarden ABC terbuat dari ikan sarden dan bahan segar yang tidak mengandung bahan pengawet, pewarna dan pemanis sintetis serta mengandung banyak kebaikan ikan.
Dibalik rasanya yang enak dan tidak memiliki bau amis, ternyata NUTRISEA pada olahan ikan Sarden ABC bisa membantu dalam tumbuh kembang anak dan mencegah terjadinya stunting, karena kandungan nutrisinya seperti Omega 3, Omega 6, DHA, Protein, Vitamin D, B3, B12, Kalsium, dan Fosfor.
Tak hanya lewat gerakan gemar makan ikan, Heinz ABC juga turut mengajak Foodbank of Indonesia (FOI) untuk membagikan kehangatan masakan ibu yang turut didukung oleh Alfamart, Alfagift, AQUA, Grab, Tokopedia, dan juga Aladin dengan menyediakan makanan rumahan buatan ibu.
Dalam gerakan donasi Ramadan ABC dalam kampanye #SatuResepSeratusKebaikan yang diluncurkan selama bulan Ramadan 2022, ratusan ibu menjadi relawan FOI memasak di ABC Dapur Bersama Ibu.
Di sini Heinz dan FOI memonitor secara langsung kualitas hasil makanan dengan harapan kehangatan masakan ibu bisa menyentuh ribuan orang.
Makanan yang telah disiapkan itu akan dibagikan melalui truk makanan ABC Dapur Bersama Ibu yang berkeliling ke 6 kota, mulai dari Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Hasilnya, kampanye ini mampu menjangkau hampir 600 titik dengan total ada 126.000 paket donasi Ramadan dalam bentuk makanan yang telah didistribusikan.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR