Nakita.id – Kehadiran seorang bayi di dunia adalah momen yang penuh kebahagiaan dan harapan bagi setiap orangtua.
Namun, ketika bayi lahir dengan berat badan yang rendah (BBLR), perasaan bahagia dan gembira seringkali bercampur dengan kekhawatiran.
Ya, tak sedikit orangtua yang khawatir akan kondisi kesehatan bayi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang mungkin terjadi.
Lantas, seperti apa dampak berat badan lahir rendah pada kesehatan bayi?
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait hal ini, Nakita mewawancarai secara eksklusif dr. Caessar Pronocitro, Sp. A, M.Sc, Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.
“Seorang bayi dikatakan memiliki berat badan lahir rendah jika saat lahir berat badannya berada di bawah 2.500 gram,” ujar dr. Caessar saat dihubungi oleh Nakita, Selasa (31/10/2023).
Lebih lanjut, dr. Caessar mengatakan bahwa kondisi bayi dengan berat badan lahir rendah masih banyak terjadi di Indonesia. Menurutnya, hal ini dipicu oleh sejumlah faktor.
“Banyak faktor di Indonesia yang menjadi penyebabnya, di antaranya kesehatan ibu yang tidak optimal selama kehamilan dan pemantauan kehamilan yang kurang teratur,” jelasnya.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan bayi BBLR adalah prematuritas.
“Bayi yang lahir prematur berisiko lebih tinggi mengalami BBLR,” kata dr. Caessar.
Baca Juga: Tidak Bisa Asal-asalan, Ini Cara Aman Memandikan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR