Nakita.id - Setiap bulan September, dunia memperingati Blood Cancer Awareness Month (Bulan Kesadaran Kanker Darah).
Kanker darah merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang sampai saat ini masih tidak diketahui banyak orang.
Mulai dari mengenal beberapa gejalanya, cara melakukan diagnosis, hingga pengobatan yang bisa didapatkan.
Salah satu jenis kanker darah yang perlu Dads ketahui adalah multiple myeloma, kanker yang terjadi pada sel plasma di sumsum tulang.
Berikut penjelasan lebih lengkap dari dr. Ralph Girson Gunarsa Sp.PD-KHOM selaku dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi dan onkologi dalam sesi edukasi daring 'Multiple Myeloma: Early Detection for Your Protection' yang diadakan Kamis (2/11/2023) oleh Johnson & Johnson Indonesia.
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, multiple myeloma adalah jenis kanker darah yang terjadi pada sel plasma di sumsum tulang.
Sel plasma sendiri adalah salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi membentuk antibodi.
Multiple myeloma bisa terjadi ketika sel-sel plasma yang tidak normal (abnormal) tumbuh dan berkembang secara berlebihan, sehingga mengganggu sel-sel yang sehat di sekitarnya.
Menurut dr. Ralph, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan multiple myeloma, diantaranya:
Risiko multiple myeloma meningkat seiring bertambahnya usia.
Selain lebih umum terjadi pada populasi kulit hitam, kanker ini menyerang kaum laki-laki lebih tinggi daripada perempuan.
Baca Juga: Kemoterapi Putrinya Berakhir, Denada Menangis di Pelukan Dokter Setelah Berjuang 4 Tahun
Seseorang dengan anggota keluarga yang memiliki riwayat multiple myeloma hampir dua kali lebih mungkin untuk menderita kanker ini dibandingkan dengan populasi umum.
Seseorang yang pernah mengalami kanker darah lainnya ternyata memiliki kemungkinan tinggi terkena risiko multiple myeloma.
Seseorang yang terpapar kayu, asbes, benzena, pestisida, herbisida, atau bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan karet secara berkepanjangan dapat meningkatkan risiko terserang jenis kanker ini.
Dads harus tahu, obesitas adalah faktor risiko umum untuk terserang kanker.
Hal ini juga termasuk kanker multiple myeloma, Dads.
dr. Ralph menyampaikan beberapa tanda dan gejala yang perlu diwaspadai, seperti:
- Nyeri punggu dan tulang (paling banyak ditemukan)
- Mudah lelah
- Infeksi berulang
- Kurang darah
- Merasa lemas
- Penurunan berat badan
- Mudah patah tulang
- Fungsi ginjal menurun
Apabila tidak segera ditangani, dr. Ralph menegaskan bahwa multiple myeloma dapat menyebabkan beragam komplikasi, yakni:
- Gangguan pada tulang (nyeri tulang, tulang keropos, tulang patah dengan alasan yang tidak dapat dijelaskan)
- Mudah terkena infeksi
- Anemia dan trombositopenia
- Gagal ginjal
- Penurunan kualitas hidup, sampai fatal
dr. Ralph menjelaskan, hingga sekarang ini, para dokter masih berupaya untuk membuat sejenis alat yang paling spesifik dan juga sensitif untuk bisa menentukan seseorang terkena multiple myeloma atau tidak.
"Misalnya, serum protein electrophoresis," sebut dr. Ralph.
Baca Juga: Pengobatan Kanker Darah pada Anak dengan Terapi Sel T CAR, Begini Cara Kerjanya
"Darahnya diambil, dikasih albumin dan globulin, lalu diperiksa juga apakah gambaran proteinnya sesuai atau tidak," terang dr. Ralph.
"(Serum protein electrophoresis) memang tidak murah tapi tidak terlalu mahal, sehingga bisa menjadi salah satu alat pemeriksaan darah yang bisa digunakan untuk skrining tersebut," lanjut dr. Ralph menjelaskan.
Meski begitu, dokter konsultasi hematologi dan onkologi ini sangat menyarankan untuk menyadari beberapa tanda dan gejala yang dialami.
Apabila Dads menyadari munculnya tanda dan gejala multiple myeloma, Dads bisa langsung ke dokter untuk dilakukan diagnosis.
Untuk diagnosis multiple myeloma biasanya meliputi pemeriksaan darah dan urine yang lengkap, pemindaian (foto Rontgen, MRI, CT scan, atau PET scan), hingga aspirasi sumsum tulang.
Selain itu, dr. Ralph juga menekankan agar para dokter juga sudah harus dibekali pengetahuan terkait cara mendiagnosis jenis kanker darah ini.
Menurutnya, multiple myeloma telah diklasifikasikan sebagai salah satu kanker yang paling sulit untuk didiagnosis, sehingga menyebabkan adanya keterlambatan dalam diagnosis.
Hal ini didukung oleh faktor-faktor, seperti tanda dan gejala yang tidak spesifik.
Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk mendiagnosis adalah 108 hari.
Maka dari itulah, apabila Dads curiga dengan tanda dan gejala multiple myeloma yang sudah disebutkan sebelumnya, jangan sungkan untuk pergi berkonsultasi dengan dokter.
Semoga artikel diatas bermanfaat ya, Dads.
Baca Juga: Digilai Sejuta Umat, Makanan dan Minuman Ini Justru Tingkatkan Risiko Terkena Leukimia, Apa Saja?
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR